Suara.com - Lembaga Dana Moneter Internasional atau IMF menyoroti risiko tren suku bunga rendah yang dilakukan sejumlah negara bisa mengancam stabilitas keuangan global.
Dalam Laporan Stabilitas Keuangan Global yang dikutip dari Xinhua pada Minggu (2/8/2020), IMF berharap keadaan pertumbuhan dan suku bunga yang lebih rendah dapat berlanjut di beberapa negara maju, terutama mengingat populasi yang menua dan pertumbuhan produktivitas yang lebih lambat.
"Kegigihan lingkungan suku bunga rendah yang berkepanjangan akan menghadirkan tantangan besar bagi lembaga keuangan," kata IMF.
"Dalam jangka panjang, skenario akan memerlukan perubahan signifikan pada model bisnis bank, asuransi, dan dana pensiun dan produk yang ditawarkan oleh sektor keuangan," tambahnya.
Menurut penelitian, lembaga keuangan akan menghadapi margin tertekan dalam lingkungan suku bunga rendah. Lantaran, bank merasa sulit untuk menurunkan suku bunga simpanan menjadi di bawah nol dan untuk meningkatkan volume pinjaman yang lebih tinggi mengingat kemungkinan penurunan permintaan kredit dari rumah tangga dalam lingkungan populasi yang menua dan pertumbuhan yang lebih lambat.
Dikatakan bahwa bank-bank kecil dapat didorong ke merger atau kebangkrutan, sementara bank-bank yang lebih besar cenderung melakukan keragaman di luar negeri karena mereka mencari outlet baru dan lebih menguntungkan di pasar negara berkembang.
Perusahaan asuransi jiwa dan dana pensiun juga akan menghadapi ancaman terhadap keuntungan dan solvabilitas mereka, dan mungkin dipaksa untuk menambah modal.
IMF meminta para pembuat kebijakan untuk membuatnya lebih mudah untuk mengkonsolidasikan atau melikuidasi perusahaan-perusahaan yang gagal, membatasi insentif bagi bank untuk mengambil risiko keuangan yang berlebihan, dan memperketat persyaratan pada perusahaan asuransi dan dana pensiun untuk mengevaluasi aset dan kewajiban mereka.
Baca Juga: Gara-gara Corona, Kondisi Ekonomi Global Terburuk Sejak Perang Dunia II
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah