Suara.com - Ribuan pecinta bir di China akan melewati bulan yang menyenangkan karena pemerintah sudah membuka festival bir tahunan di Qingdao meski virus corona masih tersebar di seluruh negeri.
Menyadur Channel News Asia pada Senin (03/08/2020) pemerintah mengizinkan festival besar ini dengan protokol kesehatan yang ketat.
Festival bir ini dibuka pada Jumat (31/07/2020) dan berlangsung hingga akhir Agustus. Festivalnya akan diramaikan dengan minum bir bersama sambil bercengkerama dan menonton pertunjukan kembang api.
Sekitar 1.500 jenis bir dijajakan di atas meja-meja panjang yang penuh dengan peminum bir dalam festival ini.
Penyiar negara bagian CCTV mengatakan festival ini adalah kesempatan bagi orang untuk kembali ke kehidupan normal di mana gelas-gelas kembali berdenting.
"Sudah setengah tahun sejak saya terakhir bepergian, saya merasa sangat bahagia dan santai sekarang," ujar Wang Hua, seorang turis dari provinsi Shanxi utara.
Meskipun terdengar menyenangkan, nyatanya festival bir tahun ini dilakukan dengan pengawasan ketat karena pandemi virus corona.
Kuota pengunjung di Kota Shandong, lokasi festival besar ini akan diatasi hingga 30 persen dari kapasitas normal pengunjung.
Semua staf harus memakai masker dan pengunjung wajib memeriksakan suhu tubuh mereka sebelum memasuki area festival.
Baca Juga: Air Kencing Berbusa Seperti Bir, Waspadai 5 Tanda Penyakit Ini
Standar yang sama juga berlaku bagi bir impor yang didatangkan untuk khusus festival tersebut. Kontainer bir diuji dan disterilkan sebelum memasuki lokasi.
Tsingtao, salah satu bir paling populer di China dan yang paling banyak diekspor di seluruh dunia juga akan tersedia di festival ini.
Sementara itu, isu tentang virus corona masih beredar kencang di China. Para peneliti kini semakin curiga bahwa negara ini sengaja menutupi awal kasus virus corona hingga kini menjadi pandemi dunia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim investigasi Panorama BBC: Coronavirus China Cover-Up, ditemukan dugaan bahwa China tidak mengonfirmasi penanganan wabah virus corona Covid-19 sampai awal Januari 2020.
Mereka masih menunggu 6 hari sebelum memastikan itu adalah jenis baru dari infeksi virus corona mematikan tersebut.
China juga menyembunyikan fakta bahwa penyakit itu bisa menyebar antara manusia. Petugas medis dan ilmuwan diminta diam mengenai kondisi tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
DPR Tunggu Hasil Komisi Reformasi, Substansi RUU Polri Belum Final
-
SPI: Tanpa Reforma Agraria, Program Prabowo Bisa Jadi 'Beban Negara'
-
Game Changer! DPR 'Ketok Palu' Bentuk Pansus Khusus Selesaikan Konflik Agraria
-
Usut Korupsi Chromebook, Kejagung Periksa Menpan RB Azwar Anas
-
DPR Bahas Revisi UU BUMN, Dasco Ungkap Wacana Kementerian BUMN Jadi Badan
-
Tak Terima Hendak Ditinggal, Suami di Kebon Jeruk Jerat Leher Istri Pakai Tali Tas Hingga Tewas
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan