Suara.com - Pemerintah Hong Kong membantah jika pihak Beijing memanfaatkan bantuan mereka dalam hal pengujian Covid-19 secara untuk 'memanen' DNA warganya.
Menyadur Bangkok Post, Senin (3/8/2020) Hong Kong mengklarifikasi bahwa isu tersebut tidak berdasar dan berjanji dalam sebuah pernyataan bahwa sampel tidak akan dibawa ke China.
Pemerintah Hong Kong justru menyalahkan oknum yang dengan sengaja menyebarkan teori secara online dan seolah-olah menantang hukum.
Isu tersebut mencuat seiring dengan ketidakpercayaan antara pemerintah yang didukung Beijing dan oposisi politik pro-demokrasi lokal setelah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan oleh China pada Juni.
Pekan lalu, pemerintah melarang belasan kandidat pro-demokrasi untuk mencalonkan diri dan menunda pemilihan legislatif lokal yang direncanakan untuk 6 September selama satu tahun.
Kantor berita negara bagian CCTV melaporkan pada hari Sabtu bahwa 7,5 juta penduduk Hong Kong akan mengikuti tes virus corona gratis. Laporan tersebut juga memperkirakan pengujian dapat diselesaikan hanya dalam "beberapa hari".
Komisi Kesehatan Nasional China menolak berkomentar, begitu juga dengan Kantor Urusan Hong Kong dan Makau tidak segera menanggapi.
Pemerintah China akan melakukan tes Covid-19 besar-besar di Hong Kong dengan menerjunkan tim khusus yang berjumlah 60 orang untuk menghentikan gelombang ketiga virus corona.
Menurut laporan Channel News Asia, tujuh petugas kesehatan China dijadwalkan tiba di Hong Kong pada hari Minggu (2/8), mereka adalah anggota pertama dari tim khusus tersebut.
Baca Juga: Sejarah dan Masa Depan Hubungan Inggris-China Terkait Hong Kong
Tim dari Komisi Kesehatan Nasional China tersebut akan melakukan tes Covid-19 secara luas untuk di wilayah tersebut untuk menghentikan gelombang ketiga.
Anggota tim berasal dari dokter di rumah sakit umum provinsi Guangdong sementara tim spesialis beranggotakan enam orang dari Wuhan.
Menurut data dari Worldometer.info, Hong Kong telah mencatatkan kasus virus corona hingga 3.592 kasus dengan total kematian mencapai 37 kasus.
Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong (CHP) mendesak warga untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari semua perjalanan tidak penting di luar wilayahnya.
Mengingat situasi pandemi yang parah, CHP meminta masyarakat untuk tidak keluar, melakukan kontak sosial, dan makan di luar.
"Mereka harus mengenakan masker bedah dan menjaga kebersihan tangan yang ketat ketika mereka harus keluar," ujar CHP.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik