Suara.com - Peristiwa mengerikan terjadi di tempat penampungan anjing di pulau Djerba, Tunisia pada 23 Juli lalu. Tiga orang melakukan pembantaian terhadap 24 anjing dengan menyiksanya terlebih dahulu.
Parahnya, alih-alih merasa geram, para penduduk pulau Djerba justru mendukung tindakan pelaku. Mereka bahkan menghalangi polisi untuk menangkap ketiganya.
Menyadur Mirror, Selasa (4/8/2020), penduduk setempat ternyata sudah lama memendam kekesalan terhadap tempat penampungan anjing tersebut.
Mereka menganggap anjing-anjing liar itu adalah sumber masalah di pulau Djerba. Pembantaian justru dinilai tepat untuk mengurangi populasi hewan berkaki empat tersebut.
Tiziana Gmannoissi, pemilik tempat penampungan yang bukan merupakan penduduk asli pulau Djerba, mengaku kaget dengan apa yang dia lihat.
Kepada Mail Online, dia mengatakan bahwa kondisi tempat penampungan begitu miris saat dirinya datang berkunjung.
Anjing-anjing malang itu dibiarkan tergeletak tanpa nyawa di atas genangan darah hasil pembantaian.
Aksi brutal itu juga telah membuat sebagian besar anjing kabur dari penampungan.
Tiziana telah memberi makan dan merawat anjing-anjing liar di pantai dekat rumah yang disewanya di pulau tersebut. Pada satu titik dia punya 120 ekor anjing.
Baca Juga: Anjing Dilatih untuk Mendeteksi Covid-19 pada Manusia, Hasilnya Akurat!
Peristiwa itu membuat Tiziana merasa khawatir apabila tindakan brutal serupa bakal kembali terjadi pada anjing-anjing di penampungan.
Kengerian di tempat perlindungan itu ditemukan pada pagi hari tanggal 23 Juli, ketika Tiziana sadar tempat itu telah dibobol.
"Beberapa anjing telah dipukuli dengan tongkat. Itu tidak biasa bagi mereka," kata Tiziana.
"Yang lain mati secara mengerikan. Sebagian anak anjing diracun dengan cairan pemutih."
"Yang di dalam tidak bisa pergi dan menjadi sasaran dan dilakukan. Beberapa yang lain berhasil melarikan diri."
Berita Terkait
-
Anjing Tertular Covid-19 Gara-Gara Kunyah Tisu Bekas Majikan
-
Anjing Bisa Deteksi Virus Corona Lewat Air Liur Manusia, ini Buktinya
-
Kasus Pertama di Dunia, Anjing Terinfeksi Virus Corona Dilaporkan Mati
-
Viral Video Pejalan Kaki Diserang Anjing, Diduga Pemilik Lupa Menutup Pintu
-
Melatih Anjing untuk Deteksi Covid-19 pada Manusia dan 4 Berita Hits Lain
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Terungkap! Ini Sosok Misterius Mirip Ayah yang Diduga Bawa Kabur Alvaro
-
Reaksi 'Santai' Jokowi Usai Tahu Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Fitnah Ijazah Palsu
-
Dari Beras hingga Susu UHT, Pemprov DKI Klaim Salurkan 16 Juta Pangan Bersubsidi
-
Pascalongsor di Cibeunying Cilacap, Gubernur Ahmad Luthfi Imbau Tingkatkan Kewaspadaan
-
Tak Boleh Kurang, DPRD DKI Wanti-wanti Janji Pramono: Harus Ada 258 Sekolah Swasta Gratis 2026
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan