Suara.com - Sejumlah tokoh politik membentuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) untuk mengkritisi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Seperti diketahui koalisi tersebut diiniasi oleh akademisi Rocky Gerung, mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Politisi PBB Ahmad Yani, Pengamat Politik Refly Harun, mantan Wakil Ketua KPK Abdullah Hehamahua, Said Didu, perwakilan NU, pengamat ekonomi, dan tokoh-tokoh lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan sah-sah saja koalisi itu dibentuk. Ia menganggap koalisi itu merupakan oposisi swasta.
"Ya saya kira itu oposisi swasta ya. Artinya bukan berada dalam parlemen, dalam partai politik, tapi di luar parlemen, ya sah saja saja, dijamin Undang-Undang kok berserikat mengeluarkan pendapat," ujar Donny saat dihubungi Suara.com, Rabu (5/8/2020).
Namun menurut Donny, yang terpenting saat ini yang dibutuhkan Indonesia yakni solusi bukanlah deklarasi.
Solusi yang dimaksud Jokowi di tengah pandemi yaitu bersama-sama membantu pemerintah menyelesaikan krisis akibat Covid-19.
"Saat ini Indonesia membutuhkan solusi bukan deklarasi. Artinya kalau menyelamatkan pemerintah, cari jalan bersama sama kita menyelesaikan krisis ini. Misalnya untuk bantu korban PHK, atau membantu siswa yang tidak bisa mengakses intern karena tidak punya kuota, itu yang paling penting itu yang perlu diselamatkan. Deklarasi penting tapi solusi lebih penting," ucap dia.
Karena itu, Donny menuturkan tak masalah jika ada oposisi swasta membentuk gerakan tersebut.
"Nggak masalah. Itu saya sebut sebagai oposisi swasta, jadi orang-orang partikelir di luar pemerintah membangun kekuatan oposisi, menurut saya sah saja, kan tidak ada yang salah," kata Donny..
Lebih lanjut, Donny mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia saat ini sedang membutuhkan solusi untuk mengatasi krisis akibat Covid-19 yang langsung dirasakan masyarakat, bukanlah deklarasi.
Baca Juga: 9 Tokoh Oposisi Bentuk KAMI, Pengamat Politik: Ogah Indonesia Ugal-ugalan
"Nah yang harus menjadi catatan, bahwa saat ini kita sedang membutuhkan solusi bukan deklarasi. Deklarasi semua orang bisa, tapi yang bisa memberikan solusi langsung dirasakan oleh rakyat itu yang penting," katanya
Sebelumnya, sejumlah tokoh politik mengadakan pertemuan di kawasan Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan pada Minggu (2/8/2020) sore. Mereka sepakat untuk membentuk koalisi yang akan gencar memberikan kritik terhadap pemerintah saat ini.
Dari pantauan Suara.com, acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh politik, mulai dari akademisi Rocky Gerung, mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Politisi PBB Ahmad Yani, Pengamat Politik Refly Harun, mantan Wakil Ketua KPK Abdullah Hehamahua, Said Didu, perwakilan NU, pengamat ekonomi, dan tokoh-tokoh lainnya.
Dalam acara tersebut, masing-masing orang mengemukakan kondisi negara saat ini yang diklaim sudah dalam keterpurukan. Karena itu, mereka sepakat untuk membuat kumpulan bernama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Ahmad Yani mengatakan, saat ini di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia semakin mengalami keterpurukan. Bahkan, pemerintah disebutnya sudah tak menjalankan tugas seperti seharusnya dan menjadi penyelewengan dari dasar-dasar negara.
"(Koalisi ini) berpangkal dari penyelewengan terhadap cita-cita dan arah dari kemerdekaan dan proklamasi kita sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan UUD," ujar Yani di lokasi, Minggu (2/8/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid