Suara.com - Seorang pria di India menyebarkan virus corona ke 23 teman-temannya setelah berkumpul dan mengisap shisa bersama.
Menyadur Gulf News, Kamis (6/8/2020), insiden ini terjadi di desa Shadipur negara bagian Haryana. Otoritas berwenang setempat telah menyegel desa untuk memutus rantai penyebaran virus.
Kasus klaster baru ini bermula ketika pria tersebut pergi ke acara pernikahan di wilayah Gugugram. Dari sana, ia kembali ke rumahnya pada 8 Juli.
Setelah kembali ke desanya yang berada di kota Julana, pria ini lantas berkumpul bersama teman-temannya.
Di situ, ia bersama puluhan teman mengisap shisa bersama. Belakangan diketahui, si pria ini terinfeksi virus corona.
Dewan desa dilaporkan telah membentuk panitia guna menyelidiki kemungkinan kasus baru terkait konsumsi shisha.
Selain itu, pihak desa juga mendorong warganya untuk menghindari konsumsi shisa dan memulai gerakan sanitasi untuk menekan sebaran virus corona.
"Ketika kasus Covid-19 tiba-tiba meningkat di desa., kami menemukan shisha sebagai sumber utama penularan virus," ujar petugas medis senior rumah sakit sipil Jind Gopal Goyal.
"Merokok shisha adalah praktik umum di desa-desa dan harus dihindari untuk mencegah wabah Covid-19," tambahnya.
Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin Virus Corona Produksi Perusahaan India Terbukti Aman
Petugas kepolisian Juliana Surender Singh mengatakan pihaknya telah menyegel desa tempat klaster baru ini setelah 24 orang dinyatakan terinfeksi virus corona dalam sepekan.
Sejauh ini India telah mencatatkan 1.963.239 kasus infeksi virus corona dengan 40.739 kematian.
Berdasarkan data Worldometers per Kamis (6/8), jumlah kasus aktif sebanyak 595.300 dan 669.026 orang telah dinyatakan pulih.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu