Suara.com - Selain Rokok, Shisha dan Vape Juga Dapat Tingkatkan Risiko Terinfeksi Covid-19
Merokok dalam bentuk lain seperti shisha dan vape rupanya juga dapat meningkatkan seseorang berisiko terkena virus corona Covid-19.
Vape memiliki risiko yang hampir sama seperti rokok konvensional karena meningkatkan terjadinya infeksi dengan mengganggu sistem imun tubuh.
"Sistem kekebalan tubuh juga menurun (pada pengguna vape)," jelas Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pada acara Konferensi Pers Komnas PT, Selasa (28/4/2020).
Shisha juga memiliki risiko yang sama seperti vape dan rokok konvensional. Namun selain menurunkan sistem imun tubuh, penularan juga dapat terjadi lewat kemungkinkan penggunaan pipa atau selang secara bergantian.
Selain itu, bila selang-selang ini juga jarang dibersihkan, dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi yang lain karena penumpukan kotoran, kuman, dan bakteri.
Banyak Diidap Kaum Adam
Penelitian di China menyebutkan bahwa sebagian besar pengidap Covid-19 di negara tersebut adalah laki-laki. Lewat penelitian yang sama, laki-laki dianggap memiliki kebiasaan merokok 20 kali lebih besar daripada perempuan.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Menurut dr Agus, Indonesia belum memiliki data. Akan tetapi sebagai studi awalan, riset di RSUP Persahabatan Jakarta memiliki data yang terkait.
Baca Juga: Usai Salam Saat Salat Magrib Berjemaah, Warga Sidoarjo Mendadak Meninggal
Ditemukan bahwa laki-laki pengidap Covid-19, 58.3 persennya adalah perokok, sedangkan 41.7 persennya bukan perokok.
"Tentu ini membutuhkan data yang lebih besar untuk menunjukkan bahkan mungkin data dari seluruh Indonesia berapa sih perokok yang laki-laki khususnya," tuturnya.
Perokok juga dua kali lipat kemungkinan terkena infeksi Covid-19 yang lebih berat dan lebih parah.
Menurut meta analisis dari 12 studi yang ada di seluruh dunia, diungkapkan bahwa seorang perokok yang mengidap Covid-19 itu 17.8 persen mengalami perburukan, sementara yang bukan perokok hanya 9,3 persennya.
New England Journal of Medicine juga menyatakan bahwa risiko masuk ICU pada pasien perokok sebanyak 12.3 persen. Sedangkan studi lain pada bukan perokok menunjukkan risiko yang lebih sedikit 4.7 persen.
"Ini saat yang tepat untuk para perokok berhenti merokok. Buat yang belum merokok jangan pernah memulai merokok," pungkas dr Agus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan