Suara.com - Mantan Anggota Knesset Israel Moshe Feiglin menyebut, ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) adalah "hadiah" dari Tuhan tepat di hari festival Yahudi Tu B’Av.
"Hari ini adalah Tu B’Av, hari yang penuh kegembiraan, dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan dan semua genius dan pahlawan(!) Telah mengatur untuk kami perayaan yang luar biasa ini untuk menghormati hari cinta." tulis Moshe Feiglin dikutip dari Midle East Monitor.
Moshe kemudian berspekulasi bahwa ledakan itu bukanlah kecelakaan dan juga mengklaim dia memiliki pengalaman dalam bahan peledak.
"Anda tidak benar-benar percaya bahwa ini adalah gudang bahan bakar yang berantakan, ya? Apakah Anda mengerti bahwa neraka ini seharusnya menimpa kita sebagai hujan rudal?! Saya punya pengalaman dengan bahan peledak. Ledakan terbesar yang saya alami adalah 2,5 ton TNT." ujar mantan pemimpin Likud tersebut.
"Apa yang kita lihat kemarin di Pelabuhan Beirut jauh lebih besar. Efek destruktif (tanpa radiasi) seperti bom nuklir." tambahnya.
Dalam sebuah wawancara dengan radio lokal, mantan Likud MK tersebut mengatakan berharap Israel bertanggung jawab atas ledakan tersebut, dan bahwa dia diizinkan untuk "bersukacita" karena ledakan tersebut terjadi di Beirut dan bukan Tel Aviv.
"Jika itu kami, dan saya berharap itu kami, maka kami harus bangga akan hal itu, dan dengan itu kami akan menciptakan keseimbangan teror." ujarnya dikutip dari Midlle East Monitor.
"Kita semua diizinkan untuk bersukacita karena itu meledak di pelabuhan Beirut dan bukan di Tel Aviv." ujarnya.
Sebuah gudang penyimpanan bahan kimia di Beirut meledak pada Selasa (4/8/2020), melukai ribuan orang dan menewaskan sedikitnya 100 orang.
Baca Juga: Ledakan di Beirut, Lebanon: Mengapa Amonium Nitrat Bisa Sangat Berbahaya?
Ledakan itu awalnya dikaitkan dengan pengiriman kembang api, tetapi kemudian terungkap ada 2.750 ton amonium nitrat yang sangat eksplosif yang tersimpan di gudang tersebut.
Menteri Kesehatan Hamad Hassan mengatakan lebih dari 5.000 orang cedera dalam ledakan di pelabuhan Beirut itu. Ia juga mengatakan puluhan ribu orang masih hilang.
Selain itu, kata Hassan, sekitar 250.000 orang kehilangan tempat tinggal setelah beberapa ledakan susulan mengguncang banyak bangunan hingga berbagai perabotan terlempar ke jalanan dan pecahan kaca-kaca jendela berhamburan.
Jumlah korban tewas akibat ledakan diperkirakan akan terus meningkat.
Sementara itu, Perdana Menteri Hassan Diab telah menyatakan keadaan berkabung selama tiga hari mulai Kamis.
Presiden Michael Aoun mengatakan pemerintah "bertekad menyelidiki dan segera mengungkapkan apa yang terjadi, mengadili orang-orang yang lalai untuk mempertanggungjawabkan tindakannya."
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
Terkini
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, ICJR Desak Polisi Sita Aset untuk Ganti Rugi Korban, Bukan Sekadar Bukti
-
Duar! Detik-detik Mengerikan Truk Tangki BBM Terbakar di SPBU Kemanggisan Jakbar, Apa Pemicunya?
-
Bantah Harga Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Begini Kata Pasar Jaya
-
Pede Sosok "Bapak J" Mudahkan Kader Lolos ke Senayan, PSI: Sekurangnya Posisi 5 Besar
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode
-
Ketar-ketir, Pedagang Kaget Dengar Harga Sewa Kios jadi Selangit usai Pasar Pramuka Direvitalisasi
-
Pemfitnah JK Masih Licin, Kejagung Ogah Gubris Desakan Roy Suryo Tetapkan Silfester DPO, Mengapa?
-
Perluas Inklusi Keuangan Daerah, Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Peran TPAKD