Suara.com - Seorang anak laki-laki tewas ditangan dua beruang yang ada di sebuah kebun binatang Rusia, setelah berupaya mendapatkan foto bersama hewan-hewan ini.
Menyadur New York Post, Jumat (7/8/2020), bocah yang diidentifikasi sebagai Nikita ini meninggal dunia setelah masuk ke kandang beruang di kebun binatang di distrik Dagomys, Sochi.
Nikita disebutkan mendekati binatang buas itu untuk berfoto bersama beruang dan mengesankan dua gadis yang juga ada di dekat kandang.
Saat itu kandang disebutkan sedang dalam keadaan tak terkunci. Ia pun dengan mudah masuk ke dalam kandang beruang coklat.
"Dia membuka pintu gerbang, masuk, ingin mengambil gambar," ujar seorang saksi mata.
Anak laki-laki ini, sambung saksi, menampar kaki salah satu beruang.
Belum sempat ia mengambil foto, si beruang langsung menyeret Nikita dan memasukkanya ke lubang yang telah digali di dalam kandang.
"Mereka melemparnya seperti bola," ujar seorang saksi.
Dua gadis yang menyaksikan kejadian ini langsung berteriak mencari pertolongan.
Baca Juga: Rusia Segera Angkat Kapal Selam Nuklir dari Dasar Laut Arktik
Seorang staf kebun binatang lalu datang mebawa senapan. Ia menembak binatang buas itu untuk melumpuhkannya.
Namun, nyawa Nikita tak tertolong. Ia meninggal di lokasi kejadian.
"Apa yang telah terjadi sangat menakutkan," ujar bibi Nikita, Evgenia Mikhailova.
Lebih lanjut disebutkan, penyelidikan telah dilancarkan terhadap pihak kebun binatang untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian dalam kematian Nikita.
Dalam kasus lain, seekor beruang madu penghuni Taman Ekologi Chipinque, San Pedro Garza Garcia, Meksiko tiba-tiba mendekati tiga orang pengunjung dan tampak tertarik sehingga mengendusnya cukup lama.
Kejadian tak terduga itu membuat para pejalan kaki kaget dan tegang. 3 wanita ini berusaha mengendalikan situasi dengan tetap bersikap tenang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO