Suara.com - Eks politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menyoroti pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, yang menyebut bahwa kondisi perekonomian Indonesia terus meningkat di era SBY.
Menurut Dedek Uki, panggilan akrab Dedek Prayudi, kondisi perekonomian Indonesia di zaman Presiden SBY diakuinya tidak buruk, namun ia juga tidak menemukan keistimewaan.
"Kinerja ekonomi era SBY enggak jelek, tapi enggak istimewa juga," cuit Dedek Uki seperti yang dikutip Suara.com pada Jumat (7/8/2020).
Dedek Uki berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di zaman SBY tidak terlalu signifikan karena adanya commodity bom oleh Tiongkok dan India.
Ia juga menyinggung bahwa perekonomian Indonesia pernah merosot di era kepemimpinan SBY periode kedua.
"Pertumbuhan ekonomi 6% di periode pertamanya juga enggak "wow" mengingat di era itu ada commodity boom di mana pertumbuhan Tiongkok dan Indoa menyentuh 2 digit. Di periode 2, pertumbuhan RI merosot," sambung Dedek Uki.
Komentar Dedek Uki ini membalas pernyataan Ibas yang membandingkan kondisi perekonomian Indonesia sekarang dengan zaman ayahnya, SBY, menjabat.
"Alhamdulillah, kita pernah membuat itu. Ketika zaman mentor kita Pak SBY selama 10 tahun, ekonomi kita meroket, APBN kita meningkat, utang dan defisit kita terjaga," kata Ibas di hadapan anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Kompleks Parlemen pada Kamis (6/8/2020
Sementara itu, kondisi perekonomian Indonesia saat ini tengah mengalami kontraksi.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Minta Ekonomi Syariah Optimalkan Teknologi Digital
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terkontraksi 5,32 persen pada kuartal II 2020 karena kesalahan pemerintah yang kurang menggenjot belanja pemerintah.
Hal tersebut dikatakan ekonom senior Indef, Didik J. Rachbini dalam diskusi virtual, Kamis (6/8/2020).
"Terus terang Indef tidak menyangka pertumbuhan ekonomi sampai minus 5,32 persen dan ini diluar dugaan," kata Didik.
Didik pun dengan tegas menunjuk pemerintah sebagai biang keladi merosotnya Produk Domestik Bruto (PDB) sepanjang kuartal tersebut.
"Pemerintah yang diharapkan menjadi pilar penyelamat justru tidak ada, fungsinya tidak jalan," kata dia.
Dirinya menilai belanja pemerintah yang merupakan salah satu komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi, mengalami kontraksi sebesar 6,9 persen selama kuartal II 2020, terutama pada belanja pemerintah pusat. Tapi sayangnya kata dia komponen ini tidak berjalan dengan baik.
Tag
Berita Terkait
-
Sektor Pertanian: Pemulih Ekonomi dan Penawar Pengangguran
-
Nyatanya Pemilu Tak Memengaruhi Perekonomian Jangka Panjang
-
SBY Punya Klub Voli Bernama Lavani, Artinya Langsung Bikin Baper
-
Daya Beli Lesu, Sektor Pertanian di DIY Alami Kontraksi Hingga 9,98 Persen
-
Praktik Kebijakkan Kelonggaran Pembayaran Angsuran
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel