Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginginkan ekonomi syariah bisa berubah untuk menghadapi pandemi virus corona atau covid-19.
Salah satunya, para pelaku ekonomi syariah bisa memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usahanya.
Menurut Ma'ruf Amin, pemanfaatan teknologi digital memang harus dilakukan di masa pandemi ini. Pasalnya, saat ini semua dilakukan lewat digital mulai dari bekerja, belajar, hingga berbelanja.
"Bila kita ingin bertahan dan berkelanjutan, maka pandemi Covid dengan segala dampaknya harus diikuti perubahan mendasar. Pengembangan ekonomi digital untuk dukung aktivitas ekonomi syariah. Pelaku ekonomi syariah harus terbiasa, pemanfaatan digital dan transaksi online jadi mutlak dilakukan," ucap Ma'ruf Amin dalam dalam membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-7 secara virtual, Jumat (7/8/2020).
Ma'ruf Amin yang juga sebagai Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mengungkapkan terdapat empat hal yang difokuskan dalam mengembangkan ekonomi syariah.
Adapun empat hal tersebut yaitu, pengembangan dan perluasan industri produk halal, pengembangan dan perluasan keuangan Syariah, pengembangan dan perluasan dana sosial syariah, dan pengembangan dan perluasan kegiatan usaha Syariah.
"Tetapi, penguatan kelembagaan hanya merupakan satu aspek dari upaya besar mengembangkan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia. Kita masih harus bekerja lebih keras lagi agar potensi ekonomi dan keuangan Syariah dapat berkembang lebih pesat lagi," jelas dia.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry menyatakan, saat ini pemerintah dan BI juga sangat konsen mengembangkan ekonomi syariah.
Apalagi, saat ini telah ada Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNKS) yang bisa mempercepat pengembangan ekonomi syariah.
Baca Juga: Heboh Olshop Jualan Lingerie Syariah, Warganet: Menutup Jalur ke Surga!
"Kita semangat memberdayakan ekonomi syariah membangun mata rantai halal. Halal value chain, di pertanian, makanan, minuman, kosmetik termasuk komestika, pariwisata ramah muslim, UMKM syariah dan kemandirian ekonomi pesantren," ucap dia.
Selain itu, Perry menambahkan, pihaknya juga konsen dalam pengembangan sektor keuangan syariah, mulai dari zakat, infaq yang nantinya dikelola oleh sektor keuangan syariah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar