Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melanjutkan proyek penanganan banjir setelah sempat tertunda karena merebaknya Virus Covid-19. Dana untuk program ini akan menggunakan uang pinjaman dari pemerintah pusat.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Juaini mengatakan, uang yang digelontorkan mencapai Rp 5,2 triliun. Jumlah ini merupakan alokasi paling besar dari total pinjaman yang didapat ibu kota senilai Rp 12,5 triliun.
"Total keseluruhan anggaran yang diajukan untuk pengendalian banjir dari 2020 sampai 2022 berjumlah total 5,2 triliun sekian," ujar Juaini dalam rapat pimpinan yang ditayangkan melalui kanal Youtube Pemprov DKI, Jumat (7/8/2020).
Juaini mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk menjalankan berbagai proyek dari tahun 2020 sampai 2022. Pertama, pihaknya akan membuat sistem drainase berbentuk sebidang dataran rendah yang dikelilingi oleh tanggul bernama polder.
Anggaran yang diperlukan dalam pembangunan polder di tahun 2020 sebesar Rp 183 miliar, tahun 2021 Rp 443 miliar, dan tahun 2022 Rp 160 miliar.
"Rencananya, kita akan melakukan pembuatan polder di Muara Angke, Kali Betik, di Teluk Gong, di Green Garden, di Mangga Dua, di Marunda, di Pulomas, dan di Kamal," katanya.
Proyek selanjutnya, adalah revitalisasi perbaikan pompa pengendali banjir yang sudah tua. Anggarannya untuk program ini mencapai Rp 333 miliar.
"Seluruh perbaikan pompa baru bisa kita selesaikan timeline 2021-2030, dengan rincian per tahun dapat mengganti 30 unit pompa," kata Juaini.
Lalu ada pihaknya juga akan melanjutkan kembali proyek pembangunan waduk di Brigif, Pondok Rangon, Lebak Bulus, Cimanggis, Rambutan, dan Sunter Selatan.
Baca Juga: Peringatan Dini Banjir Tak Pakai Toa, Anies: Tutup Jalan, Matikan Listrik
Anggaran yang dihabiskan untuk program ini adalah Rp 229 miliar pada tahun 2020, Rp 136 miliar pada tahun 2021, dan Rp 471 miliar di tahun 2021, kemudian Rp 180 miliar di tahun 2022.
Program selanjutnya adalah pembebasan lahan untuk normalisasi sungai dan drainase. Pihaknya mengajukan anggaran 552 miliar untuk tahun 2020, Rp 1,1 triliun tahun 2022 dan di Tahun 2022 Rp 404 miliar.
Daerah yang akan dibebaskan lahannya berasa di sepanjang Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Sunter, Kali Ciliwung, dan Kali Jatikramat.
Ada juga pembangunan tanggul pengaman pantai atau NCICD menggunakan uang pinjaman itu.
"Untuk tahun ini kita masih perencanaan. Pembangunan fisiknya kita akan kerjakan di tahun 2021 dengan jumlah anggaran Rp 50 miliar," tutur Juaini.
Terakhir, ada program pengadaan alat pembantu pengendalian banjir atau flood supporting information system.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan