Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak lagi mau menggunakan toa atau pengeras suara dalam early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini menghadapi banjir.
Ia ingin agar EWS memberikan penanganan yang lebih dini sebelum air datang menerjang pemukiman.
Anies mengatakan EWS yang menggunakan toa khusus di 14 Kelurahan bukan sistem untuk penanganan banjir yang efektif.
Menurutnya, perlu tindakan dini mulai dari penutupan jalan hingga mematikan listrik menjelang banjir datang. Sebab, banjir di Jakarta bukan lagi kejadian yang datang secara mendadak, melainkan selalu ada setiap tahun. Karena itu sedari awal sudah harus diperkirakan jalan mana saja yang harus ditutup.
"Kalau sudah mau banjir apakah kita ada penutupan jalan sebelumnya? tidak, karena kita anggap ini kejadian incidental. Lah wong kejadiannya tiap tahun kok," ujar Anies saat rapat bersama SKPD yang diunggah videonya di akun Youtube Pemprov DKI, Jumat (7/8/2020).
Tindakan penanganan ini disebutnya harus diambil begitu mendapatkan kabar Bendungan Katulampa siaga I. Puskesmas disiagakan serta tenda pengungsian mulai didirikan.
"Jadi begitu dari atas ada kabar, Katulampa siaga I, maka sudah tahu RT mana RW mana, jalan mana yang ditutup, puskesmas mana yang standby di situ, tenda mana yang dipasang di mana, ini namanya early warning system," katanya.
Tak hanya itu, jajarannya harus bisa memetakan daerah mana saja yang diperkirakan akan diterjang air bah. Setelah itu mulai lakukan koordinasi dengan PLN untuk matikan listrik.
"Ini ketika contoh air menggenang kita komunikasi dengan PLN buat matikan listrik. Loh kira-kira harusnya sudah tau bukan sebelum kejadian bahwa RT A,B,C listriknya harus mati. Ya itu kan harusnya dikerjain sebelum basah. Jadi kita benar-benar buat sistem," jelasnya.
Baca Juga: Pengeras Suara Banjir Rp 4 M Dianggap Trik Jepang, Anies: Lebih Baik WA
Karena itu, ia meminta dalam waktu dua pekan sistem penanganan ini bisa dirampungkan di berbagai tingkat oleh Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD). Dinas Komunikasi dan Informatika juga diminta melakukan pembaruan data mengenai potensi banjir.
"Diskominfotik punya data lintas waktu, di situ ada track record-nya, Katulampanya, Depok, Manggarai sekian, wilayah mana yang kena, itu udah langsung menjadi alogritma. Itu bisa dipakai langsung untuk prediksi dan bisa dipakai langsung untuk langkah persiapan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Melawan Serangan Personal: Menimbang Ide Kritik Pendidikan Anies Baswedan
-
Anies Soroti Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Karyawan Terdampak Pemotongan Jam Kerja
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Terpopuler: Mata Anies Baswedan Kedutan usai Disebut Prabowo, Gaji Pegawai PLN Bikin Penasaran
-
Nilai 11 Masih Diingat Terus, Prabowo Sebut Anies yang Bikin Dirinya Menang
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!
-
Kemenpar Gelar SEABEF 2025, Forum Perdana Bahas Industri Event Asia Tenggara dan Tantangannya
-
Uji Keabsahan Penangkapan, Sidang Praperadilan Delpedro Cs Bakal Digelar 17 Oktober
-
Dosen Filsafat Ungkap: Media Sosial Jadi Arena Politik Baru Generasi Z
-
Dosen Filsafat Ungkap Masalah Demokrasi di Indonesia: Dari Politik Feodal hingga Hilangnya Oposisi
-
Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka Usai Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Rampung