Suara.com - Kasus pencurian aneh terjadi di Chhattisgarh, India. Sebanyak 100 kilogram kotoran sapi di sebuah peternakan digondol maling.
Menyadur India Times, pencurian tak biasa itu disinyalir telah dipicu oleh keputusan unik menteri utama Chhattisgarh, Bhupesh Baghel beberapa waktu lalu.
Dia meluncurkan skema 'Godhan Nyay Yojana' yang bisa diartikan bahwa kotoran ternak kini memiliki harga jual.
Pemerintah Chhattisgarh telah mematok harga untuk kotoran ternak yakni 2 rupee atau sekitar Rp400 per kilogram.
Para peternak bisa menyetorkan kotoran hewan ke pihak pemerintah dengan mendapatkan imbalan sesuai kesepakatan, sebagaimana dilaporkan The New Indian Express.
Dua petani telah mengajukan pengaduan ke Gauthan Samithi--badan pengelola kandang ternak--setempat terkait pencurian lebih dari 100 kg kotoran sapi.
Petani itu mengaku sengaja mengumpulkan kotoran sapi dengan harpan bisa dijual kepada pemerintah.
"Kotoran sapi telah diambil oleh penduduk setempat sebagai ekspresi kekesalan terhadap petani itu," kata Sangeeta Lakra, petugas humas distrik Koriya.
Skema yang diterapkan menteri Bhupesh Baghel dinilai cukup membantu para peternak dalam penambah pendapatan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pusat Perawatan Pasien di India Malah Kebakaran
Pemerintah Chhattisgarh memberikan nilai ekonomi pada kotoran ternak dengan misi membuat berbagai produk dari limbah tersebut.
Berbagai kerajinan angan seperti rakhis, lampu tanah, berhala, hingga papan nama kini telah diproduksi menggunakan bahan limbah ternak.
Terkait kasus pencurian, Sangeeta Lakra mengungkapkan masalah itu kini telah diselesaikan secara kekeluargaan antar petani dan pencuri yang tak disebutkan namanya.
"Kini, kotoran sapi yang dicuri itu telah dikembalikan kepada petani oleh Gauthan Samithi," beber Lakra.
"Masalah pencurian menimbulkan banyak kekhawatiran di antara penduduk desa. Masalah ini diselesaikan secara damai sebelum sampai ke polisi," tandasnya kepada TNIE.
Berita Terkait
-
India Setujui Uji Klinis Obat COVID-19 Buatan Korea Selatan
-
Istri Co-Pilot Air India Belum Tahu Suaminya Meninggal karena Kecelakaan
-
Kasus Covid-19 Melonjak, Pusat Perawatan Pasien di India Malah Kebakaran
-
Update Covid-19 Global: Kasus Harian di India Melonjak
-
Pusat Perawatan Covid-19 India Terbakar, Tewaskan 10 Orang
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Menang Gugatan di PN Jakpus, PPKGBK Segera Kelola Hotel Sultan
-
Geger Rusuh di Kalibata: Polisi Periksa 6 Saksi Kunci, Ungkap Detik Mengerikan
-
Prabowo Minta Maaf soal Listrik Belum Pulih di Aceh: Keadaannya Sulit
-
Eks Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan dan Satori Segera Ditahan, Ini Penjelasan KPK
-
KPK: Semua Anggota Komisi XI DPR Berpeluang Jadi Tersangka Korupsi BI-OJK
-
7 Fakta Mencekam Rusuh Kalibata: 2 Nyawa Matel Melayang, 100 Orang Mengamuk Brutal
-
5 Petani di Bengkulu Selatan Tertembak usai Konflik Lahan Memanas, Ini Kronologinya!
-
Pulang dari Rusia: Prabowo Minta Maaf di Aceh Tamiang, Pesan Jangan Tebang Pohon Sembarangan!
-
Komitmen Tata Kelola Kian Kuat, BNI Borong Dua Penghargaan ARA 2024
-
Ibu Hamil Turut Jadi Korban Kebakaran di Terra Drone, Menteri PPPA Soroti Perusahaan Tak Taat Aturan