Suara.com - 150 wartawan dari berbagai media menjalani test swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2020). Tes dilakukan Dewan Pers berkerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Kesehatan.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, para wartawan yang mengikuti tes datang sesuai jadwal yang sudah ditentukan yakni mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.
Pengaturan jadwal kedatangan tersebut dilakukan guna mencegah penumpukan atau kerumunan peserta yang datang.
Terlihat mulai dari wartawan elektronik, cetak hingga daring antuasias mengikuti test tersebut.
"Cukup antusias. Saya ikut test jadwal 10.30 WIB," kata Welly salah satu wartawan yang mengikuti test swab.
Adapun urutan test pertama wartawan dicek ulang data diri apakah sudah terdaftar sebagai peserta test swab atau belum.
Jika sudah terverifikasi, kemudian peserta diarahkan untuk diwawancara petugas medis dengan APD lengkap di tempat mengenai riwayat penyakit atau apakah pernah kontak dengan orang yang positif selama 14 hari ke belakang.
Setelah wawancara selesai, peserta kemudian langsung dilakukan test swab pengambilan sampel cairan dari dalam hidung dan rongga mulut. Proses itu dilakukan sekira 10 menit saja.
Hasil dari swab test tersebut baru akan diketahui selama maksimal 5 hari ke depan.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Bahan Baku Vaksin Covid-19 Sinovac Cukup
Adapun dalam keterangannya, Dewan Pers masih akan terus menggelar swab test bagi para pekerja media khususnya wartawan. Tes tersebut dirasa perlu mengingat tugas wartawan yang kerap bergelut di lapangan.
"Pekerja media dituntut untuk terus bekerja secara profesional dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan hiburan dan informasi di tengah pandemi seperti saat ini. Namun, semakin banyaknya pekerja media yang terpapar COVID-19 menjadi perhatian utama Dewan Pers," tulis keterangan tertulis Dewan Pers yang diterima Suara.com.
"Oleh karena itu, untuk mengantisipasi penyebaran virus di kalangan media, Dewan Pers bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Swab dan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang diperuntukan khusus bagi pekerja media," sambungnya.
Berita Terkait
-
Warga Jakarta Ramai-ramai Gelar Lomba 17-an, Bisa Dibubarkan Satpol PP
-
TOK! Hajatan Kawinan Boleh Lagi di Surabaya, Biduan Joget di Pinggir Jalan
-
Pilkades Kabupaten Bogor 2020 Dibatalkan karena Pandemi Corona
-
Wagub DKI: PSBB Transisi Bakal Diperpanjang Keempat Kalinya
-
Target Tes Swab 1 Persen Penduduk, Kota Bogor Akan Lebih Galak Cegah Corona
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak