Suara.com - Sebanyak 30 sapi dan pedet menjadi korban kekejaman pada hewan hingga tewas di dua tempat berbeda dalam 24 jam di Madhya Pradesh.
Menyadur Hindustan Times, Kamis (13/8/2020), sebuah truk kontainer sedang dalam perjalanan dari Nagpur berhenti di Sulia Fatak di kota Hoshangabad ada Selasa (11/8)
Ketika beberapa penduduk setempat melihat air seni bercampur kotoran sapi mengalir deras keluar dari kontainer, mereka melaporkan kepada polisi.
Menurut keterangan polisi, ketika petugas sampai di sana, pengemudi truk langsung melarikan diri meninggalkan truk.
Polisi menemukan dua nomor registrasi yang terpasang di truk itu - satu di depan dan satu lagi di sisi belakang milik Haryana dan Maharashtra.
Aparat kepolisian membuka peti kemas dan menemukan sedikitnya ada 63 ekor sapi dan pedet yang terbagi dalam dua kompartemen peti kemas.
Sebanyak 24 ekor sapi dan anak sapi ditemukan mati sedangkan sisanya diselamatkan dan dikirim ke rumah sakit hewan setempat.
"Sebuah laporan di bawah Undang-Undang Pencegahan Pembantaian Progeni Sapi dan Undang-Undang Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan telah diajukan terhadap orang tak dikenal," jelas SS Chouhan dari kepolisian Hosahangabad.
"Truk itu memiliki dua pelat nomor registrasi. Kami juga sedang menyelidiki ini. Investigasi sedang berlangsung." tambahnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, India Batalkan Pertunjukan Piramida Manusia
Di distrik Shivpuri di Madhya Pradesh, juga ditemukan enam sapi dalam keadaan mati terkunci di sebuah ruangan pada Selasa. Sapi-sapi itu mati karena kelaparan.
Menurut keterangan polisi, terdakwa untuk kasus di distrik Shvpuri adalah Asharam Lodhi, Brijesh Lodhi, Nathuram Lodhi dan empat lainnya yang melarikan diri.
"Pada Selasa malam, seorang penjaga (chowkidar) dari desa Gochoni memberi tahu polisi di pos terdepan Himmatpur tentang bau busuk yang berasal dari sebuah ruangan di sebuah bangunan yang ditinggalkan di des," buka Pengawas polisi (SP) Shivpuri, Rajesh Chandel.
"Saat polisi sampai di tempat dan membongkar ruangan, 12 ekor sapi ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Kamar tidak memiliki ventilasi." sambungnya.
"Polisi memanggil tim dokter hewan dan mereka memberi tahu kami bahwa enam sapi telah mati. Enam sisanya dipindahkan ke rumah sakit hewan," tambahnya.
"Dalam penyelidikan, ditemukan bahwa terdakwa telah mengunci sapi pada hari Minggu untuk melindungi tanaman mereka dari hewan. Mereka bahkan tidak memberikan makanan atau air apapun kepada sapi yang mengakibatkan kematian keenam sapi tersebut," tambahnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?