Suara.com - Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn memperingatkan bahwa vaksin virus corona Rusia belum diuji dengan benar dan beresiko kematian bagi penerima vaksinasi.
"Bisa berbahaya untuk mulai memvaksinasi jutaan bahkan milyaran orang. (Vaksinasi) terlalu dini karena bisa mematikan penerima vaksin jika terjadi kesalahan," ungkapnya.
"Jadi saya sangat skeptis tentang apa yang terjadi di Rusia," lanjut Jens Spahn pada stasiun radio Jerman Deutschlandfunk pada hari Rabu.
"Saya akan senang jika kami memiliki vaksin awal yang bagus tapi berdasarkan yang kami ketahui, Rusia tidak memberi tahu kami cukup banyak dan ini belum cukup diuji," katanya.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin sehari sebelumnya mengatakan pemerintahnya telah memberikan persetujuan regulasi vaksin virus corona pertama di dunia.
Ia berharap, vaksin virus corona dapat segera memulai produksi secara massal.
Vaksin virus corona ini disebut belum menyelesaikan uji coba tahap tiga atau pengujian tahap akhir yang menunjukkan keamanan dan kemanjuran vaksin.
Uji coba tahap tiga ini umumnya diselesaikan sebelum obat-obatan mendapat persetujuan sebelum diedarkan.
Komentar bernada miring tak cuma dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Jerman. Sebelumnya, pakar penyakit menular AS Anthony Fauci juga meragukan vaksin yang disebut aman dan efektif ini.
Baca Juga: Kabar Baik, Argentina dan Meksiko Siap Produksi Vaksin Covid-19 AstraZeneca
"Jika kami ingin mengambil risiko menyakiti banyak orang atau memberi mereka sesuatu yang tidak berhasil, kami dapat mulai melakukan ini, Anda tahu, minggu depan jika kami ingin. Tapi bukan itu cara kerjanya," cerca Anthony Fauci.
Mendapat respons negatif dari negara lain, Putin bersikeras mengatakan vaksin buatan negaranya sudah melalui tahapan uji sepenuhnya.
"Saya tahu bahwa ini bekerja cukup efektif, membentuk kekebalan yang kuat dan saya ulangi, vaksin ini telah melewati semua pemeriksaan yang diperlukan."
Dia menambahkan bahwa salah satu putrinya telah diinokulasi dengan suntikan pengobatan dan merasa sehat.
Tetapi peringatan yang dikeluarkan oleh orang-orang seperti Fauci dan Spahn sudah menunjukkan kekhawatiran bahwa Rusia mengambil jalan pintas untuk mencetak poin melawan rival geopolitik mereka.
Vaksin itu bahkan disebut "Sputnik V", sebuah anggukan pada satelit bumi yang dikirim Rusia ke luar angkasa sebelum AS meluncurkannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Proyek PLTU Kalbar Mangkrak, Negara Rugi Rp1,35 Triliun: Uang Lenyap, Listrik Tak Menyala
-
Warga Papua Sebut PSN sebagai Ekosida: Hutan Kami Mati karena Proyek Serakah Nasional
-
Jorok! Kemenkes Didesak Segera Jatuhi Sanksi RS Cut Meutya usai Viral Kasur Pasien Penuh Belatung
-
5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
-
Refleksi MUI Soal Masa Depan Air di Jakarta: Tak Hanya Menghidupi, Tapi Juga Mempersatukan
-
Teka-teki Kematian Siswi SMK Dikaitkan dengan Keracunan MBG, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Rocky Gerung Curiga Motif Jokowi Temui Prabowo karena Gelisah, Berkaitan Nasib Gibran dan Bobby?
-
Saat Prabowo Ungkap Kerugian Rp300 Triliun, Bahlil Terciduk 'Colek Mesra' Menteri Rosan: Ada Apa?
-
Lewat JAKI Sepi, Warga Jakarta Pilih Curhat Langsung ke Instagram Pramono - Rano
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?