Suara.com - Seorang pelajar di Malaysia mencuri perhatian publik lantaran rela menulis dan menggambar sendiri seluruh materi dari sekolahnya. Sebab, sang siswa tak memiliki printer untuk mencetak materi online dari sekolah.
Kisah siswa tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Adly Razali. Akun tersebut mengunggah beberapa foto penampakan hasil tulis tangan dan gambar sang siswa secara manual.
Pandemi Covid-19 membuat sekolah-sekolah diliburkan dan sistem belajar dilakukan secara online.
Materi yang diberikan selama sekolah online biasanya mengharuskan siswa untuk mencetak materi tersebut.
Namun, kondisi keluarga yang tak memiliki printer tak membuat si siswa patah semangat. Ia menulis dan menggambar ulang materi yang didapatkan.
Beruntung, keluarganya mau turun tangan dan membantu si bocah kelas satu sekolah dasar itu dalam menyalin materi sekolah online.
"Murid saya kelas 1 tidak punya printer, tapi keluarganya siap membantu menggambar," tulis akun itu seperti dikutip Suara.com, Kamis (13/8/2020).
Dalam foto yang diunggah, tampak buku tulis bocah itu berisi salinan materi yang dibuat secara manual. Meski tulisannya masih belum rapih, bocah itu berusaha menyalin materi yang ada ke dalam buku miliknya.
Dari informasi yang dihimpun, bocah tersebut bernama Muhammad Zuhair bin Mohd Adnan. Semangat Zuhair dalam belajar membuat guru-guru di sekolah kagum.
Baca Juga: Masjid Sediakan Laptop dan Internet Gratis untuk Bantu Siswa Sekolah Daring
Sang guru berharap semangat Zahir bisa ditiru oleh siswa lainnya. Dengan semangat tersebut, para guru berharap Zuhair bisa menjadi orang hebat dan sukses di kemudian hari.
Siswa MTs jadi kuli bangunan
Catur Ferianto, siswa kelas VII MTs Ya Robi, Grobogan, Jawa Tengah terpaksa bekerja menjadi kuli bangunan. Uang dari hasil keringatnya itu ia tabung demi bisa membeli HP untuk belajar online.
Perjuangan Catur agar bisa tetap mengenyam pendidikan di tengah pandemi Covid-19 dibagikan oleh akun Instagram @makassar_iinfo.
"Tak punya HP untuk belajar online, siswa MTs kerja jadi kuli bangunan. Dia bekerja sebagai kuli bangunan demi membeli ponsel android untuk bisa belajar online," tulis akun itu seperti dikutip Suara.com.
Orang tua Catur tak mampu membelikan HP sebagai sarana untuk sekolahnya. Dengan berat hati, kedua orang tua Catur merelakan anak mereka bekerja menjadi kuli bangunan agar bisa tetap bersekolah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing