Suara.com - Sejak kabar Presiden Joko Widodo akan menganugerahi Fadli Zon dan Fahri Hamzah dengan penghargaan Bintang Mahaputera Nararya, berbagai komentar miring dilontarkan oleh sejumlah kalangan.
Soalnya, selama ini Fadli Zon (politikus Gerindra) dan Fahri Hamzah (kini politikus Partai Gelora) dikenal sebagai tokoh yang rajin sekali mengkritik kepemimpinan Jokowi.
Tetapi menurut politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul yang disampaikan melalui akun Twitter @ruhutsitompul, baru-baru ini, keputusan Jokowi memberikan tanda kehormatan kedua tokoh tersebut tidak perlu disoal. Sebab, kata dia, tidak ada aturan yang dilanggar.
Itulah sebabnya, kepada kalangan yang sampai sekarang masih berkomentar miring kepada Jokowi, Ruhut menyarankan kepada mereka untuk segera menyudahi.
"Sudah, hentikan nyinyir mengenai penghargaan yang diterima Pak Fadli, Pak Fahri, aturan dilakukan dengan benar oleh Pak Joko Widodo, Presiden RI ke 7 jelas terlihat kenegarawan Presiden," kata Ruhut Sitompul.
Penghargaan Bintang Mahaputera Nararya telah diberikan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Fadli Zon dan sahabatnya, Fahri Hamzah, merupakan dua dari 53 tokoh yang menerima Penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.
Usai memberikan anugerah kepada kedua tokoh yang sering berlawanan dengannya, Jokowi mengatakan: "Jadi saya berkawan baik dengan Pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan Pak Fadli zon. Inilah Indonesia. Nanti tanyakan langsung ke Pak Fahri ke Pak Fadli. Silakan."
Fahri Hamzah mengatakan Bintang Mahaputera Nararya merupakan penghargaan bagi orang-orang yang memiliki jasa tertentu kepada negara. “Saya diberitahukan bahwa pengusulannya karena melengkapi periode saya memimpin kelembagaan negara yaitu DPR,” ujarnya.
Baca Juga: Apa Itu Bintang Mahaputera Nararya yang diterima Fahri Hamzah - Fadli Zon?
Fahri Hamzah pernah menjadi anggota DPR selama 15 tahun dan beberapa tahun menjadi anggota MPR di masa transisi Presiden B. J. Habibie ke Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Bagi Jokowi, meski berlawanan dalam pandangan politik, bukan berarti bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara.
Jokowi menekankan penghargaan itu diberikan kepada tokoh-tokoh yang memiliki jasa terhadap bangsa dan negara. Proses pemberian anugerah telah melewati pertimbangan yang matang yang dilakukan oleh dewan tanda gelar dan jasa.
Fadli Zon mengucap terima kasih karena telah dipilih untuk mendapatkan tanda penghormatan itu. Dia berkata demikian untuk menjawab pernyataan dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD ketika baru pertamakali menginformasikan rencana pemberian anugerah melalui media sosial.
“Terima kasih atas informasinya Pak @mohmahfudmd. Saya telah dihubungi Sekjen @DPR_RI tentang penghargaan ini. Tentu sebuah kehormatan dari negara, karena purnatugas sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019. Mudah-mudahan kita bisa terus berbuat terbaik bagi bangsa dan negara dari bidang masing-masing,” kata Fadli Zon ketika itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak