Suara.com - Dalam pidato kenegaraan di gedung Parlemen, Senayan, kemarin, Presiden Joko Widodo mengatakan dampak pandemi Covid-19 telah melumpuhkan sendi-sendi ekonomi global. Ibarat komputer, kata Jokowi, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang.
"Semua negara menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan re-start, harus re-booting. Semua negara punya kesempatan men-setting ulang semua sistemnya," katanya.
Pidato Jokowi yang penuh rasa optimistis menarik perhatian banyak kalangan. Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengakui pidato tersebut mampu membius . Yang terpenting bagi Jansen, Jokowi bisa merealisasikan apa yang sudah disampaikan dalam pidato.
"Terbius benar kita dengar pidato Presiden kemarin. Semoga bisa direalisasikan dan lompatan besar ini hasilnya lebih baik dari meroket. Khusus omnibus ciptaker semoga ini bukan bagian dari re-start yang dimaksud. Software UU ini belum cocok dengan komputer kita. Dipaksakan pasti akan hang," kata Jansen melalui akun Twitter @jansen_jsp.
Jokowi menceritakan kondisi di semua negara kini sedang menghadapi masa sulit akibat pandemi Covid-19. Semua negara, baik negara miskin, berkembang, dan maju. Dia menyebut periode ini merupakan periode krisis perekonomian dunia terparah dalam sejarah.
Tetapi, kata Jokowi, kemunduran banyak negara besar bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan.
"Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, kesehatan, dan pendidikan," kata dia.
"Saatnya kita bajak momentum krisis ini untuk melakukan lompatan-lompatan besar," Jokowi menambahkan.
Jokowi mengatakan bagi Indonesia, ini saatnya membenahi diri secara fundamental di berbagai bidang.
Baca Juga: Tema APBN 2021 Seharusnya Penyelamatan Ekonomi Nasional
Targetnya bukan hanya lepas dari pandemi atau hanya keluar dari krisis, tapi melakukan lompatan besar memanfaatkan momentum krisis saat ini. Menjadikan Indonesia maju seperti yang dicita-citakan.
Perekonomian nasional memang terdampak, tetapi Jokowi mengatakan harus cepat bergerak: memberikan bantuan sosial bagi masyarakat, termasuk subsidi tarif listrik, subsidi gaji, membantu UMKM, sampai membantu tenaga kerja yang menjadi korban PHK.
Pandemi Covid-19, kata dia, juga menguji kesiapsiagaan dan kecepatan. "Kita mengevakuasi WNI dari wilayah pandemi di Tiongkok. Kita siapkan RS, ruang isolasi, obat, alat kesehatan, dan mendisiplinkan protokol kesehatan. Semua harus dilakukan secara cepat, dalam waktu singkat," katanya.
Dengan peristiwa pandemi ini, reformasi fundamental di sektor kesehatan harus dipercepat. Penguatan SDM, pengembangan RS, balai kesehatan, industri obat dan alat kesehatan harus diprioritaskan. Ketahanan dan kapasitas pelayanan kesehatan harus ditingkatkan besar-besaran.
Reformasi fundamental juga harus dilakukan dalam hal pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan sistem penganggaran serta perpajakan. Karena itu, pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2021, yaitu Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi.
Rancangan kebijakan APBN 2021 diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi, mendorong reformasi struktural, mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital, dan pemanfaatan serta antisipasi perubahan demografi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Menteri PPPA Minta Pesantren Jadi Zona Aman dari Bullying, Ingatkan Bahaya Relasi Kuasa
-
Bentuk Pasukan Khusus di Dunia Maya, Cara BNPT Mencegah Radikalisme di Era Tanpa Batas
-
Anhar Gonggong Tertawa Geli Polisi Sita Buku Franz Magnis Suseno: Harusnya Baca Dulu Isinya!
-
Konflik Yalimo Pecah Gegara Ucapan Rasis, Kemensos Siapkan Sembako dan 100 Babi untuk Pesta Damai
-
Dugaan Perubahan Riwayat Pendidikan Gibran, Pengamat: Skandal Besar yang Bisa Guncang KPU!
-
Fakta Baru Suami di Cakung Bakar Istri Hidup-hidup: MA Ditangkap saat Nge-fly Narkoba di WC
-
Indonesia Siap Berkontribusi Nyata Lawan Perubahan Iklim, Begini Caranya!
-
Prabowo Desak Akhiri Konflik Palestina-Israel: Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian!
-
Prabowo Desak Dunia Akui Palestina: Janji Indonesia Siap Akui Israel
-
Tutup Pintu Damai, Ridwan Kamil Pilih Tak Hadir Saat Mediasi dengan Lisa Mariana di Bareskrim