Suara.com - Seorang pria yang tengah memancing di pelabuhan Darwin, Australia, meninggal dunia usai disambar oleh ikan makerel dengan berat 18 kilogram.
Menyadur ABC, Minggu (16/8/2020), pemancing berusia 56 tahun ini sedang berada di kapalnya saat ikan besar ini tiba-tiba menyerangnya.
Kepolisian Northern Territory mengatakan pria yang tak disebutkan namanya ini memancing bersama keluarga dan teman-temannya pada Jumat (14/8) lalu.
"Dia dihantam di dadanya oleh ikan besar yang meluncur ke perahu," ujar kepolisian.
Sementara nelayan setempat, James Crane, menyebut serangan ikan seberat 18 kg ini mengakibatkan luka parah.
"Dari laporan, (ikan) itu makarel seberat 18 kg, jadi (ikan) itu ikan besar yang melompat tepat ke orang ini dan menyebabkan trauma benda tumpul," kata Crane.
"Kedengarannya sangat mengerikan, tetapi itu benar-benar terjadi," sambungnya.
Crane menyebut pria itu dan keluarganya memakai kapal pribadi saat memancing, dan bukan kapal nelayan.
"Ini seharusnya menjadi hari yang menyenangkan di luar sana bersama teman-temanmu," katanya prihatin atas apa yang menimpa pemancing ini.
Baca Juga: New Toyota Fortuner Akan Tiba di Australia, Ini Spesifikasinya
Kepolisian mengatakan pihak keluarga dan temannya segera menuju Cullen Bay di mana mereka bertemu dnegan polisi dan paramedis yang melakukan CPR.
Disebutkan, pemancing ini mengembuskan napas terakhir di Teluk Cullen.
"Ini tampaknya merupakan insiden aneh yang sangat menyedihkan bagi orang-orang di kapal dan keluarga serta teman-teman pria itu," imbuh polisi.
Insiden serupa pernah terjadi pada 2018 lalu, di mana seorang perempuan dihantam seekor makarel di perairan yang terletak 45 km dari Darwin.
Ikan makarel seberat 10 kg itu disebutkan melompat lebih dari satu setengah meter di udara sebelum menyambar perempuan itu hingga ia terluka di bagian leher.
Perempuan ini selamat namun memiliki luka yang dalam di lehernya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Aturan Main Tak Biasa di Muktamar X PPP: Institusi Haram Intervensi, tapi Petinggi Boleh Jadi Timses
-
Bukan Langsung Pilih, Ini 4 Tahap Rapat yang Harus Dilewati Calon Ketum PPP di Muktamar X
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
5 Fakta di Balik Rencana Shell Jual Ratusan SPBU di Indonesia
-
Hanyut 15 Km usai Loncat dari Jembatan Badami Karawang, Mayat Fadli Tersangkut Eceng Gondok
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None