Suara.com - Banjir bandang yang menerjang sebagian kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyisahkan banyak duka. Anak-anak di sana banyak yang mengalami trauma.
Untuk mengatasi hal itu, Komunitas Pecinta Alam Universitas Fajar (Kompala Unifa) Kota Makassar kembali melakukan kegiatan trauma healing bagi anak-anak korban banjir. Namun karena bertepatan untuk menyambut HUT Kemerdekaan ke-75 RI.
Kegiatan trauma healing kali ini pun dilakukan dengan cara yang berbeda, yakni dengan mengadakan aneka perlombaan khas 17-san.
Perlombaan tersebut diikuti oleh sejumlah anak-anak yang menjadi korban banjir bandang di Desa Radda dan Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.
Selain itu, remaja dan orang tua yang tak mau ketinggalan juga ikut memeriahkan lomba 17-an tersebut.
"Anak-anak sangat antusias dan bersemangat mengikuti lomba-lomba yang kami laksanakan. Seperti lomba tancap bendera merah, lomba ambil bendera, dan makan krupuk," kata anggota Kompala Unifa, Indra Adhyaksa, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (16/8/20).
Indra mengaku sudah sebulan dia dan rekan-rekannya berada di lokasi terdampak.
Tujuan awal mereka adalah menyebar logistik dan pakaian layak pakai kepada para korban banjir di sana.
Di luar dugaan, kata dia, mereka memutuskan untuk tinggal membantu membersihkan fasilitas-fasilitas umum yang terendam lumpur.
Baca Juga: Upacara 17 Agustus di Gunung? Ketua APGI Ingatkan Soal Protokol Kesehatan
Termasuk juga melaksanakan program trauma healing untuk anak-anak korban banjir.
"Kebetulan sedang libur kuliah. Semua program kerja organisasi juga ditunda karena pandemi corona.
Jadi kami memutuskan tetap tinggal di sini menjadi relawan," kata dia.
Koordinator Shelter Palang Merah Indonesia (PMI) Camp Terpadu Kampal, Andi Indrawansah mengapresiasi kegiatan trauma healing tersebut.
"Semoga Kompala tetap bersama kami di sini melakukan kegiatan-kegiatan menghibur anak-anak di pengungsian," ujar Indrawansah.
Sementara, Ketua Kelompok Kerja Pengawas Sekolah Taman Kanak-kanak (KKPS) Kota Palopo, Suriah menyebutkan ada 43 kepala keluarga korban banjir bandang di camp pengungsian Kampal. Mereka menempati tenda-tenda yang didirikan PMI di lapangan bola Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba, Luwu Utara.
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Penanganan dampak banjir bandang di Nagekeo NTT
-
Dengar Keluhan Pengungsi Banjir Bali, Gibran Tegaskan Rumah dan Fasum Rusak Akan Dibangun Ulang
-
NTT dan Bali Dilanda Banjir, Apa Kabar Tata Ruang Kita?
-
Kemeriahan Karnaval SD Muhammadiyah Belik: Tampilkan Kreativitas, Pakaian Adat, dan Profesi
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak
-
Momen Tepuk Sakinah Wali Kota Tegal Bikin Jokowi Ngakak, Nikahi Gadis Solo dengan Saksi Presiden
-
Mendorong Pertumbuhan Industri Halal yang Inklusif dan Berdaya Saing di ISEF 2025
-
Driver Ojol Ditemukan Tewas di Rumahnya, Warga Cium Bau Tak Sedap dari Dalam Kamar