Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akan hadir di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (17/8/2020) sore nanti.
Dia akan hadir dalam acara peletakan batu pertama di perkampungan yang pernah digusur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok -- Gubernur DKI Jakarta sebelum Anies.
Nantinya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut akan didampingi oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Presetyo Edi Marsudi serta Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko.
Peletakan batu pertama itu dalam rangka peresmian pembangunan Kampung Akuarium.
“Iya peresmian dilakukan hari ini,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko kepada wartawan, Senin siang.
Sarjoko menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berkolaborasi dengan warga setempat dan sejumlah elemen masyarakat.
Misalnya, Jaringan Masyarakat Miskin Kota dan RUJAK Centre for Urban Studies-- yang mengadvokasi warga Kampung Akuarium.
Sarjoko mengatakan, peningkatan kualitas pemukiman menjadi prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam upaya menciptakan hunian yang tertata, layak, dan manusiawi.
"Peningkatan kualitas permukiman merupakan program prioritas Pemprov DKI Jakarta dalam upaya menciptakan lingkungan hunian yang tertata, layak, dan manusiawi,".
Baca Juga: Positif Corona Jakarta Terus Bertambah, Anies: Kami Serius Tangani Covid-19
"Penyusunan rencana aksi penataan kawasan berbasis masyarakat, dalam hal ini masyarakat didorong untuk bisa ikut berperan aktif serta kolaboratif," sambungnya.
Dalam praktiknya, di Kampung Akuarium akan dibangun sejumlah fasilitas. Contohnya pembangunan hunian permanen tipe 36 -- dengan rincian dua kamar sebanyak 240 unit.
Ratusan hunian tersebut akan dibagi dalam lima blok.
Tak hanya itu, ruang terbuka hijau yang akan berdiri di atas 40 persen luas lahan secara keseluruhan juga akan dibangun.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah memaparkan, penataan kawasan Kampung Akuarium menggunakan pendekatan Community Action Plan (CAP).
Hal tersebur termaktub dalam Kepgub Nomor 878 Tahun 2018 tentang Gugus Tugas Pelaksanaan Penataan Kampung dan Masyarakat, ditetapkan 21 kampung prioritas.
Berita Terkait
-
Positif Corona Jakarta Terus Bertambah, Anies: Kami Serius Tangani Covid-19
-
Gelar Upacara HUT Kemerdekaan di Tengah Pandemi, Ini Kata Anies
-
Digelar Terbatas, Anies Pimpin Upacara HUT Kemerdekaan RI di Balai Kota
-
Dulu Digusur Ahok, Anies Bakal Bangun 240 Hunian di Kampung Akuarium
-
Anies Gelar Upacara 17 Agustus di Balai Kota, Maksimal Peserta 100 Orang
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah