Suara.com - Berikut ini profil Ali Mochtar Ngabalin yang kini menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP). Ia baru-baru ini menjadi sorotan lantaran membela desain logo HUT RI ke-75 yang disebut-sebut mirip salib.
Dr. Ali Mochtar Ngabalin, M.Si. lahir di Fakfak, Papua Barat pada 25 Desember 1968. Ia dikenal sebagai seorang tokoh politik, mubaligh, sekaligus tenaga pengajar.
Ngabalin, sapaannya, menikah dengan wanita yang bernama Henny Muis Bakkidu dan dikaruniai empat orang anak.
Berikut ini profil Ali Mochtar Ngabalin terlengkap yang dirangkum Suara.com.
Karir Politik
Ali Mochtar Ngabalin dikenal memiliki gaya bicara yang lantang. Ia pernah menjadi anggota DPR RI pada periode 2004 hingga 2009.
Ia juga menjabat sebagai Ketua DPP Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI). Selain itu, ia sebagai direktur eksekutif di Lembaga nirlaba salah satunya adalah Adam Malik Center.
Ali Mochtar Ngabalin memulai karir politiknya sejak ia bergabung dengan Partai Bulan Bintang (PBB) pada tahun 2004. Ia terpilih menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi melalui Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan II.
2010, Ali Mochtar Ngabalin pindah ke Partai Golkar dan menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal. Pada Pilpres 2014, ia juga masuk dalam tim pemenangan Prabowo-Hatta.
Baca Juga: Profil Kombes Christ, Komandan Upacara Penurunan Bendera HUT ke-75 RI
Dulunya Ali Mochtar Ngabalin merupakan salah satu orang yang paling nyaring bersuara dalam mengkritik pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo.
Namun belakangan, Ali Mochtar Ngabalin merapat ke dalam pemerintahan Jokowi setelah diangkat menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Disemasi Informasi Kantor Staf Presiden pada tahun 2018.
Pendidikan
Setelah menyelesaikan pendidikan di SD Inpres Fak-Fak pada tahun 1980, Ali Mochtar Ngabalin memilih untuk mendalami ilmu agama dengan melanjutkan studi ke Madrasah Tsanawiyah Fak-Fak, Madrasah Aliyah di Fakfak, hingga Mualimin Muhammadiyah di Makassar.
Ali Mochtar Ngabalin lalu meneruskan Pendidikan di Ilmu Komunikasi UI pada tahun 2001 dan juga meraih gelar doktoralnya di Universitas Negeri Jakarta di tahun 2013.
Beliau merupakan seorang mubaligh dan juga merupakan pimpinan pondok pesantren serta aktif menjadi dosen luar biasa Pascasarjana Institut Agama Islam Al Aqidah di Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta