Suara.com - Juru bicara atau jubir PKS Muhammad Kholid menganggap bahwa amarah presiden yang ditumpahkan kepada menterinya adalah sebuah politik cuci tangan. Pernyataan ini mendapat bantahan keras dari Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.
Kholid menganggap bahwa aksi kemarahan Presiden Joko Widodo dan ancaman adanya reshuffle kabinet kepada para menterinya dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni lalu adalah sebagai langkah cuci tangan.
"Kalau kita melihat ini hanya semacam politik cuci tangan, bukan politik turun tangan," kata Kholid dilansir Suara.com dari tayangan Dua Arah Kompas TV pada Selasa, (30/6/2020).
Khalid menjelaskan bahwa menteri yang ada di hadapan Presiden Jokowi saat itu adalah para tokoh yang telah dipilih presiden sesuai dengan rekam jejaknya, sehingga sudah sepatutnya Presiden Jokowi memahami betul kinerja para menterinya.
"Artinya jika beliau mengkritik seperti itu, maka sebenarnya mengevaluasi diri beliau sendiri," kata Kholid.
Kholid juga mengungkit jika ada kegagalan dalam sebuah tim, dalam hal ini kabinet pemerintahan, maka yang pertama kali bertanggung jawab adalah presiden. Namun, tindakan mengunggah video kemarahan presiden ke ruang publik ini dinilai Kholid sebagai tindakan berbagi beban.
"Ini adalah narasi yang dibangun Bapak Presiden. Atribusi kesalahan atau atribusi kegagalan yang harusnya ada di pundak presiden menjadi burden sharing," kata Kholid.
Menyimak pernyataan dari juru bicara DPP PKS tersebut, Ali Ngabalin menentangnya. Ngabalin berpendapat bahwa pernyataan Kholid dapat menyesatkan publik.
"Kalau Kholid bilang begitu, artinya enggak bisa memaknai ini masuk dalam persepsi-persepsi yang menyesatkan publik, enggak usah terlalu jauh," kata Ali Ngabalin.
Baca Juga: Jokowi Marahi Menteri, Said Didu Sindir: Semoga Tak Ada yang Lapor Polisi
Ngabalin bersikeras bahwa Presiden Jokowi telah melakukan hal yang tepat dengan mendorong lebih keras terhadap menterinya agar mengambil tindakan luar biasa untuk mengatasi masalah pandemi.
"Sebagai seorang pemimpin, sebagai kepala negara, mendorong para menteri dan lembaga tentu saja dalam situasi seperti ini. Artinya selama ini chemistry yang sama, Kementerian dan lembaga bekerja sekeras mungkin," kata Ali Ngabalin.
Sementara itu, Kholid menegaskan bahwa kemarahan presiden terhadap menterinya di hadapan publik ini dapat membangun emosi yang tidak bagus.
"Tugas pemerintah adalah memerintah, bukan berkeluh kesah. jadi ini kan semacam ingin menumpahkan ke publik sehingga emosi yang terbangun justru tidak bagus," kata Kholid memungkasi.
Berita Terkait
-
Jokowi Marah Lagi, Ancam Telepon Menteri Jika Pencairan Anggaran Rendah
-
Jokowi Marah-marah, Penggugat UU Corona: Sejalan dengan Alasan Kami
-
Jokowi Marahi Jajaran Kabinetnya, Sekjen MUI: Menteri Sudah Bikin Jengkel
-
Kemarahan Jokowi Terhadap Jajaran Kabinetnya Diharapkan Tak Cuma Gimmick
-
Jokowi Marahi Menteri, Jansen Sebut Hanya Poin Ini yang Bagus di Pidatonya
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina