Suara.com - Siapa yang menyangka jika daun pisang yang biasa dijual bebas di pasar-pasar Indonesia ternyata dibanderol dengan harga mahal di Jepang. Di Negeri Sakura itu, harga daun pisang bisa mencapai Rp 700 ribu.
Seorang pemilik akun Twitter @fermendkis menemukan daftar harga daun pisang di Jepang yang dijual dengan harga mencapai 1980 yen atau sekitar Rp 277.153 per lembarnya.
Harga daun pisang di Jepang itu ia temukan di situs belanja online. Selain menjual daun pisang per lembar, situs itu juga menyediakan tiga varian lembaran daun pisang dengan harga yang berbeda.
Perbedaan harga itu disesuaikan dengan ukuran daun pisang yang mereka sediakan.
Untuk paket paket berisi tiga lembar daun pisang dibanderol dengan harga sekitar Rp 521 ribu., sedangkan paket berisi 5 lembar daun pisang dijual dengan harga mencapai sekitar Rp 800 ribu.
Kendati temuan foto harga daun pisang itu diambil pada tahun 2018 lalu, namun perbedaan kurs Yen Jepang ke Rupiah tetap membuat harga daun pisang itu terbilang mahal bagi masyarakat Indonesia.
Jika dibandingkan dengan harga daun pisang di Indonesia, biasanya para penjual di pasar akan mematok harga sekitar Rp 5000 untuk 5 lembar daun pisang.
Beberapa penjual bahkan memperbolehkan pembeli membelinya seharga Rp 2000 untuk lembaran daun pisang sesuai kebutuhan.
Bahkan masyarakat bisa memetiknya langsung secara gratis mengingat pohon pisang tumbuh subur di Indonesia.
Baca Juga: Astaga, Uang Baru Rp 75.000 Dijual di Online Shop, Harganya Jutaan
Kontan, perbedaan harga daun pisang antara di Jepang dan di Indonesia itu membuat warganet kaget sekaligus tergiur untuk berbisnis.
"Berangkat ke Jepang bawa daun pisang deh, sekalian bisnis," komentar akun @richayssr.
"Nenek gue punya banyak banget di kebon. Hm.. ekspor aja kali ya 300 ribu udah untung 100x lipat," imbuh warganet @bojomuuuu.
"Di sini tinggal ngambil punya tetangga," tulis @iqballabqa.
"Jalan ninja untuk jadi orang kaya," komentar @bymth_.
Berita Terkait
-
Astaga, Uang Baru Rp 75.000 Dijual di Online Shop, Harganya Jutaan
-
Bilang Ada Pakaian Adat China di Uang Baru Rp 75.000, Orang Ini Dihujat
-
Unggah Video Istri Masak Brownies, Hasil Akhirnya Malah Bikin Ngelus Dada
-
Antimainstream! Lomba Menatap Foto Mantan Terlama untuk Rayakan HUT RI
-
Menyusui Bayinya di Depan Rumah, Ibu Ini Alami Hal Mengerikan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Sejarah Bakal Berakhir! Kementerian BUMN di Ambang Dilebur ke Danantara, Istana-DPR Beri Sinyal Kuat
-
Wali Kota Prabumulih Langgar Aturan Buntut Copot Kepsek SMPN 1, Ini Sanksi dari Kemendagri
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
Wali Kota Prabumulih Beri Hadiah Motor Listrik ke Kepsek SMPN 1, Auto Dinyinyiri Warganet
-
Pemerintah Akui Ada Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur dengan Danantara, Tapi...
-
Prabowo Bersiap Naikkan Gaji ASN hingga TNI/Polri, Guru dan Nakes Jadi Prioritas Utama
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara