Suara.com - Kemarahan muncul di Brasil usai nama dan informasi pribadi korban pemerkosaan yang berusia 10 tahun dipublikasikan secara online.
Menyadur BBC, Rabu (19/8/2020), nama gadis itu diunggah oleh seorang aktivis anti-aborsi yang berupaya menghentikan korban untuk menggugurkan kandungannya.
Mereka yang tergabung dalam kelompok yang menolak aborsi, berkumpul di rumah rumah sakit tempat gadis itu akan menjalani prosedur pengguguran.
Gadis tersebut hamil akibat diperkosa. Kepolisian Brasil telah menangkap terduga pelaku pada Rabu (12/8) lalu.
Kasus tersebut telah menyebabkan kemarahan warga Brasil. Seorang hakim Brasil bahkan telah meminta pihak Google, Facebook, dan Twitter untuk menghapus informasi pribadi anak perempuan tersebut dari situs mereka.
Hakim Samuel Miranda Goncalves Soares memutuskan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut memiliki waktu 24 jam untuk menghapus informasi.
Jika melebihi tenggat waktu, Google, Facebook, dan Twitter harus membayar denda sebesar 50 ribu real Brasil atau setarra dengan Rp 134 juta per hari.
Brasil memiliki undang-undang yang ketat aborsi, tetapi hal tersebut diperbolehkan dalam kasus pemerkosaan, saat nyawa ibu terancam, atau saat janin mengalami cacat lahir anencephaly, yang menyerang bagian otak dan tengkorak.
Meski telah mendapatkan izin remsi untuk menggugurkan kandungannya, para aktivis anti aborsi berupaya menghalangi dengan menggelar aksi riuh di luar rumah sakit.
Baca Juga: Layani Tujuh Pasien Sehari, Klinik Aborsi dr.SWS Raup Rp70 Juta Perbulan
Mereka berteriak kepada staf rumah sakit, menyebut "pembunuh" hingga mencoba memaksa masuk ke dalam gedung, tetapi dibubarkan oleh kepolisian.
Lebih lanjut disebutkan detail gadis itu awalnya dirilis oleh aktivis sayap kanan Sara Giromini, yang lebih dikenal dengan nama samarannya, Sara Winter.
Belum jelas apakah Sara Giromini akan menghadapi dakwaan akibat mempublikasikan nama gadis itu kepada publik, namun para ahli hukum mengatakan ia dapat dituduh menghasut kekerasan.
Giromini adalah salah satu pemimpin gerakan "Os 300 do Brasil", kelompok bersenjata sayap kanan esktrim yang mendukung Presiden Jair Bolsonaro.
Pada Juni lalu, ia sempat ditahan karena melakukan "tindakan anti-demokrasi" di Brasilia, di mana perempuan ini memimpin pawai obor menuju Mahkamah Agung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR
-
Dugaan Korupsi Tol CMNP Mulai Diusut, Siapa Saja yang Diperiksa Kejagung?
-
Kembali Datangi DPR, ICW Kirim Surat Keberatan 'Tagih' Informasi Soal Pendapatan Anggota Dewan
-
KontraS Ajukan Tiga Tuntutan untuk Tim Investigasi Demo Ricuh Bentukan Prabowo
-
Dicecar KPK soal SK Korupsi Haji, Eks Sekjen Kemenag 'Lempar Bola' ke Dirjen PHU
-
Total 5 Korban Tewas, Balita Ikut jadi 'Tumbal' Terbakarnya Sumur Minyak Ilegal di Blora