Suara.com - Polres Metro Jakarta Timur berhasil meringkus komplotan pemotor yang melakukan pengeroyokan hingga mengakibatkan 2 ABG tewas di Jalan Pramuka Barat, Matraman, Jakarta Timur. Para pelaku berjumlah 6 orang dan mayoritas berstatus di bawah umur.
"Mengamankan sejumlah pelaku yaitu enam orang yang saat ini sudah dilakukan pemeriksaan dan mereka mengakui benar berada di TKP dan benar terlibat dalam perbuatan melakukan kekerasan. Rata-rata masih berstatus pelajar dan di bawah umur," kata Wakapolres Jakarta Timur, AKBP Stefanus Tamuntuan dalam keterangan persnya, Rabu (19/8/2020).
Keenam pelaku tersebut terdiri berinisial MAP (20), VR (16), RHS (15), I alias Ambon (16), RDP (16), RZP (14).
Stefanus mengatakan, para pelaku memiliki peran masing-masing dalam menghabisi dua remaja bernama Aditya Lestianto (12) dan Yaris Riadi (17).
Stefanus mengungkapkan, pelaku MAP berperan membacok koeban Yaris Riadi dengan celurit yang dibawa tersangka VR, RHS berperan memukul korban Yaris dengan kayu, tersangka I berperan menyimpan celurit yang dibawa pelaku bernama Gembel yang masih DPO.
Kemudian tersangka RDP berperan memukuli korban bernama Aditya dengan bambu sedangkan RZP hanya ikut ke lokasi kejadian menggunakan sepeda motor.
"Modus operandi para pelaku melakukan kekerasan secara bersama sama terhadap orang-orang dimuka umum yang mengakibatkan orang meninggal dunia," ujar Stefanus.
Lebih lanjut, pihak Satreskrim Polrestro Jakarta Timur mendapati beberapa barang bukti berupa dua buah celurit, satu buah handphone dan satu buah swater warna hijau.
Atas tindakan brutal tersebut, para pelaku kemudian diganjar Pasal 170 KUHP Jo Pasal 2 Ayat (1) undang-undang Darurat RI. No.12 tahun 1951 Jo Undang-Undang RI No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.
Baca Juga: Dikeroyok Sejumlah Pemuda, Pak Ogah Bersimbah Darah Disabet Samurai
Sebelumnya, dua orang pemuda bernama Aditya Lestianto (12) dan Yaris Riadi (17) tewas usai diduga diserang geng motor saat sedang asyik nongkrong di Jalan Pramuka Barat, Kelurahan Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (18/8/2020) dini hari.
Wakapolres Jakarta Timur AKBP Stefanus Tamuntuan, mengatakan kejadian terjadi sekira pukul 05.00 WIB. Dua korban kala itu sedang asyik nongkrong bersama 3 teman lainnya.
"Tiba-tiba lebih kurang 15 motor melintas dari Jalan Rawamangun arah Pramuka, melintas depan pos polisi dan naik flyover arah Tanjung Priok. Saat di atas flyover, kelompok tersebut berhenti dan turun kemudian menyerang saksi bersama korban yang sedang nongkrong," kata Stefanus kepada wartawan, Rabu (19/8/2020).
Usai melalukan penyerangan, komplotan geng motor tersebut kemudian melarikan diri pergi ke arah flyover menuju Tanjung Priok dan meninggalkan korban di tempat kejadian perkara (TKP).
Atas penyerangan itu, korban Aditya alami luka bacok di perut kiri bawah, dua luka bacok di punggung, luka lecet di jari-jari kaki kanan dan kiri. Aditya meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.
Sementara korban Yaris meninggal dunia dengan luka bacok di bagian punggung, luka bacok di kepala, serta luka lecet di dengkul bagian kiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
- 
            
              4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
- 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
- 
            
              Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
- 
            
              Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD