Suara.com - Seorang anggota Brimob berinisial DB diduga melakukan pengeroyokan terhadap pengacara, Safril Partang di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (15/8/2020) lalu.
Ketua Tim Advokasi Makassar, H Muslihin Rais mengatakan kejadian ini berawal saat Safril yang merupakan salah seorang pengacara dari Advokat Jakarta Timur berusaha untuk memediasi terkait masalah sengketa persawahan antara keluarganya dengan Mansur di Kabupaten Sidrap, Sulsel.
Hanya saja, saat korban tugas untuk mendamaikan keluarga yang bermasalah dengan Mansur. Safril yang tengah berada di objek sawah yang menjadi sengketa mengalami perlakuan yang tidak mengenakan. Di mana, Safril dikeroyok oleh enam orang saat sedang bertugas sebagai pengacara untuk memediasi keluarga yang bermasalah kala itu.
"Yang terlibat itu kurang lebih ada enam orang. Termasuk oknum brimob ini. Dicegat di lapangan kemudian diperlakukan yang tidak etis (keroyok)," kata Muslihin saat ditemui di salah satu warkop bilangan, Jalan Kartini, Makassar, Rabu (19/8/2020).
Atas perlakukan tersebut, kejadian ini pun kemudian dilaporkan ke Polres Sidrap untuk diproses secara hukum yang berlaku.
"Korban sendiri tentu tidak menerima dengan perlakuan ini. Dan dia merasa teraniaya dan tersolimi begitu. Dan tentu rekan-rekan advokat merasa ternodai kehormatan martabat advokat," katanya.
Muslihin menerangkan dalam penanganan kasus ini, tim Advokat mendampingi korban merasa ada kejanggalan. Sebab, penyidik Polres Sidrap yang menangani kasus tidak bekerja secara profesional.
"Kasus ini sudah ditangani penyidik Polres Sidrap akan tetapi hasil gelar perkara, kami mendapatkan informasi bahwa belum secara profesional karena ada yang seharusnya jadi tersangka tapi diposisikan sebagai saksi. Kemudian ada juga yang DPO, yang seharusnya tersangka tetapi kok bisa DPO," kata dia.
"Di situlah, kami akan tuntut agar penyidik melakukan langkah-langkah agar supaya DPO itu bisa ditemukan dan ditahan," Muslihin menambahkan.
Baca Juga: Kubu Bahar Smith: Semua Jawaban dari Bapas Kebohongan Besar
Selain itu, kata Muslihin, berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan Polres Sidrap tersebut, juga terdapat indikasi bahwa anggota Brimob yang juga ikut melakukan pengeroyokan terhadap Safril sengaja ingin dihilangkan keterlibatannya dalam kasus ini.
"Setelah kita mendapatkan gelar perkara oleh tim yang ikut mendampingi, ternyata ada indikasi bahwa oknum brimob ini sengaja mau dihilangkan dari kasus ini. Dihilangkan seakan-akan oknum brimob ini tidak terlibat dalam kasus ini. Padahal sangat jelas bahwa dia ikut memukul," ungkap Muslihin.
Untuk itu, katanya, tim Advokasi yang mengawal kasus ini rencananya akan mendatangi Polres Sidrap pada Senin (24/8/2020) mendatang, untuk meminta agar kasus yang ditangani ini ditangani secara profesional.
"Kita akan melakukan langkah-langkah mengawal kasus ini. Menegaskan kepada Kapolres Sidrap agar supaya betul-betul didalam melakukan penanganan kasus ini, dia tegas, objektif dan profesional. Dan menempatkan tupoksi sesuai dengan perbuatan para pelaku tindak kekerasan itu. Jadi termasuk oknum brimob yang ada di dalam ini, harus betul-betul dilakukan penindakan tegas. Tidak boleh lepas dari jeratan hukum ini, karena sangat jelas di dalam video itu keterlibatannya," papar Muslihin.
Apabila kasus tersebut tidak ditangani secara profesional, lanjut Muslihin, pihaknya akan menempuh langkah lain dengan melaporkan kejadian ini ke Polda Sulsel.
"Kalau sampai hal ini tidak dilakukan seperti apa yang diharapkan, maka kita akan melakukan langkah lebih lanjut mungkin ke Polda Sulsel atau Mabes Polri. Dan teman-teman di pusat (Jakarta) juga sudah melakukan langkah itu, dan ini bukan hanya (Advokat) di Makassar tapi seluruh Indonesia akan ikut prihatin terhadap kejadian ini," ujar dia.
Berita Terkait
-
Terungkap Alasan Oknum Brimob Keroyok Humas KLH dan Wartawan, Sanksi Berat Menunggu Sidang Etik
-
Tampang Pengeroyok Brutal Humas KLH dan Wartawan di Serang: dari Sekuriti, Ormas hingga Oknum Brimob
-
9 Fakta Mengerikan Kasus di Serang: Dari Keterlibatan Brimob Hingga Jaringan Ormas
-
Kolaborasi Brutal: Sekuriti, Brimob dan Ormas Keroyok Wartawan di Serang, 4 Jadi Tersangka
-
2 Oknum Anggota Brimob Terlibat Pengeroyokan Tim KLH dan Wartawan di Serang, Ormas Ikut Jadi Buron
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
Terkini
-
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo Buka Suara soal Pelantikan
-
Murka Lisa Mariana, Ngamuk di Polda Tantang Ridwan Kamil Tes DNA di Singapura: Kenapa Takut?
-
Alasan KPK Perpanjang Masa Tahanan Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer, Pemeriksaan Jauh dari Selesai
-
Tantang RK Tes DNA Ulang di Singapura, Lisa Mariana: Gentleman Dong, Katanya 1.000 Persen Yakin!
-
Tirai Istana Tersibak! Jokowi hanya Titip 1 Nama Menteri ke Prabowo
-
Teka-teki Calon Menko Polkam: Tiga Nama Kunci di Tangan Prabowo, Siapa Pengganti Budi Gunawan?
-
Gaya Koboi Dinilai Bisa Ganggu Pasar, Menkeu Baru Purbaya Diminta Tiru Sri Mulyani: Banyakin Kerja!
-
TNI Masih Cari Celah Perkarakan Ferry Irwandi Meski Terganjal Putusan MK
-
Geger Ucapan 'Mental Kolonial', Bikin Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Resign dari DPR
-
Menkeu Purbaya Yudhi Bahas Soal Dana Ngendap di BI, Ketua Komisi XI DPR RI Langsung Tutup Rapat