Suara.com - Baju adat Tidung Tarakan mencuri perhatian publik usai baju adat tersebut tampil dalam pecahan uang baru Rp 75.000. Berikut ini kumpulan fakta menarik baju adat Tidung.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa baju adat khas Kalimantan Utara itu merupakan baju adat China. Publik mengklaim baju adat itu tidak berasal dari Indonesia.
Padahal, faktanya baju adat tersebut dikenakan oleh seorang anak SD 041 Tarakan dan bukan berasal dari China. Agar tak lagi salah sangka, mari mengenal lebih dekat baju adat Tidung ini.
Berikut ini fakta-fakta baju adat Tidung asli Kalimantan Utara.
Identitas Suku Tidung
Baju adat tak hanya digunakan untuk melestarikan budaya lokal, namun juga menjadi identitas suku Tidung yang bermukim di Tarakan. Melansir dari buku berjudul "Pakaian Adat Sebagai Identitas Etnis: Rekonstruksi Identitas Suku Tidung Ulun Pagun" karangan Neni Puji Nur Rahmawati dan Septi Dhanik Prastiwi, suku Tidung populer dengan sebutan suku Dayak yang mayoritas beragama Islam atau Tidung Ulun Pagun dan yang kesehariannya hidup dengan budaya pesisir.
Nama-nama Pakaian Adat Tidung dan Fungsinya
Tidung Ulun Pagun memiliki beberapa pakaian adat dengan beragam fungsi yakni:
- Pakaian adat yang terdiri Pelimbangan dan Kurung Bantut sebagai pakaian adat yang digunakan untuk sehari-hari.
- Pakaian adat selampoy.
- Talulandom yang digunakan sebagai pakaian adat resmi.
- Sina Beranti yang dikenakan pada acara pernikahan atau dipakai oleh pengantin.
Rekonstruksi Pakaian Adat Tidung
Baca Juga: Profil Aditya Perpatih, Bocah di Uang Baru Rp 75 Ribu
Kini, seiring perubahan status Kota Tarakan dari kotamadya menjadi kota administratif, pakaian adat Tidung ini lantas direkonstruksi menjadi pakaian adat etnis Suku Tidung Ulun Pagun yang kemudian pakaian adat ini diakui sebagai pakaian daerah Kota Tarakan.
Akun Twitter @Rianaaa_na09 menanyakan darimana asal pakaian adat Tidung tersebut? Kemudian pertanyaan ini dijawab oleh pengguna akun lainnya @SalimBo77555895 yang menuduh bahwa baju adat tersebut berasal dari China sehingga membuat heboh sosial media.
Tudingan tersebut dijawab akun Facebook Sejarah Tidung melalui sebuah postingan.
Ia mengunggah foto anak yang tampil dalam pecahan uang baru Rp 75.000 lengkap dengan pakaian adat Suku Tidung.
Akun Instagram @tidungtourism pun mengunggah gambar serupa. Ia menjelaskan bahwa foto tersebut diambil pada tahun 2019 di depan rumah adat Tidung di Tarakan.
Itulah fakta-fakta menarik baju adat Tidung dituduh berasal dari China. Semoga informasi ini semakin memperjelas dan menyingkirkan kabar palsu terkait baju adat Tidung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO