Suara.com - Ridwan Kamil, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo dinilai memiliki sikap kepemimpinan yang lebih baik dibanding sejumlah gubernur dari provinsi lain dalam menangani pandemi virus corona covid-19 di wilayahnya.
Hal itu ditunjukkan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia dalam survei terbarunya terhadap 304 responden di 20 kota yang merupakan pemuka opini atau opinion leader di Indonesia.
"Di antara tiga tokoh ini tidak ada yang menonjol dan bahkan cenderung imbang. Selisih nilai yang mereka dapatkan di semua aspek kepemimpinan dalam penanganan COVID-19 tidak sampai 3 persen," kata Direktur Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam jumpa pers virtual, Kamis (20/8/2020).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dinilai sebagai kepala daerah yang memiliki jiwa kepemimpinan paling baik dalam aspek komunikasi ke warga dengan skor 73,4.
Kemudian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi kedua dengan skor 73,2 dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di posisi ketiga dengan skor 72,1.
Ridwan Kamil juga dinilai memiliki kepemimpinan yang baik dalam aspek koordinasi kerja selama pandemi dengan skor 72,4; disusul Ganjar dengan skor 71,9, dan Anies dengan skor 71,6.
Sementara dalam aspek kepekaan terhadap krisis atau sense of krisis, Anies berada di posisi pertama dengan skor 72,9; disusul Ridwan Kamil 72,1; dan Ganjar Pranowo dengan skor 72,0.
"Meskipun tidak menempati posisi utama, Ganjar Pranowo memiliki nilai yang mendekati Anies Baswedan dan Ridwan Kamil," jelasnya.
Ketiga gubernur ini mengungguli yang lain seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Gubernur Sumatera Utama Edy Rahmayadi.
Baca Juga: Lebih dari 100 Ribu Orang di Indonesia Sembuh dari Covid-19
Ratusan responden berlatarbelakang akademisi, redaktur politik dan redaktur kesehatan media massa, pengusaha, pengamat kesehatan, sosial, politik, tokoh organisasi, organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi profesi.
Pemilihan responden dilakukan secara purposif, terutama dicari dari media massa nasional atau daerah. Oleh karena itu, hasil survei ini lebih mencerminkan penilaian responden, dan bukan populasi seluruh pemuka opini di Indonesia.
Namun karena jumlah responden survei ini cukup banyak, dan terdiri dari pemuka opini yang sering menjadi rujukan, maka hasil survei ini cukup menyuarakan penilaian pemuka opini pada umumnya.
Berita Terkait
-
Lebih dari 100 Ribu Orang di Indonesia Sembuh dari Covid-19
-
Petugas Pemulasaran Jenazah COVID Tasik Coret Hazmat, Protes Belum Dibayar
-
Epidemiolog UI Sebut Penanganan Pandemi Covid-19 Terhambat Birokrasi
-
Epidemiolog Sebut Satgas Covid Jadi Tameng Jokowi yang Gagal Atasi Pandemi
-
Hati-hati, Ahli Tegaskan Anak-anak Bisa Jadi Penyebar Covid-19 Tanpa Gejala
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional