Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal membangun Rumah Susun (Rusun) di kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara setelah sempat digusur 2016 lalu. Namun nantinya setelah jadi, hunian itu belum ditentukan bisa disewa atau dibeli warga.
Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Angga Putra Fidrian saat ditanya soal itu tak bisa memberikan jawaban pasti. Ia hanya menyebut pengelolaan Rusun akan dilakukan oleh masyarakatnya sendiri.
"Dalam kampung akuarium ini yang didorong adalah bagaimana pengelolaan tersebut basisnya masyarakat," kata Angga dalam webinar, Senin (24/8/2020).
Angga menjelaskan, nantinya akan dibentuk koperasi yang beranggotakan masyarakat bernama Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri untuk mengelola Rusun.
Menurutnya, pengurusan tempat tinggal yang dibuat pemerintah oleh warga seperti ini sudah kerap dilakukan di negara lain.
"Kami ingin buktikan, di negara lain pengeloaan berbasis rumah warga itu sudah banyak, Berlin dan Jepang ada," jelasnya.
Direktur Rujak Centre for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja yang ikut dilibatkan dalam proyek ini mengatakan Rusun di Kampung Akuarium bukan hanya masalah sewa atau milik. Ia menyebut yang penting adalah hunian nantinya bisa memenuhi kebutuhan warga.
"Jangan ditanyakan dia beli atau sewa, tapi bagaimana caranya dia memenuhi secara sosial. Kita keluar dari dikotomi sewa itu," jelasnya.
Ia sendiri merencanakan nantinya lahan tersebut akan tetap menjadi milik Pemerintah sesuai Peraturan Daerah (Perda) tentang RDTR. Namun Hak Guna Bangunan (HGB) nantinya akan dipegang oleh Koperasi itu.
Baca Juga: Proyek Hunian Kampung Akuarium Dinilai Langgar Perda, Tim Anies Bereaksi
"Enggak bisa milik orang per orang. karena dia bangunannya kan tinggi, ini juga untuk mencegah finansialisasi supaya enggak dispekulasikan, supaya enggak mudah dipindahtangankan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Nggak Perlu Lompat Pagar lagi, Kini di Stasiun Cikini Ada Pelican Crossing
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif