Suara.com - Ribuan buruh yang tergabung dalam KSPI hingga FSPMI menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/8/2020). Selain orasi, mereka melakukan berbagai macam aksi termasuk menyalakan boom smoke.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi pada pukul 11.30 WIB, tampak sejumlah buruh sudah berkumpul menyemut di depan gedung parlemen.
Mereka menuntut agar Omnibus Law RUU Cipta Kerja dibatalkan dan meminta stop PHK di masa pandemi.
Mereka datang dengan berbagai macam atribut. Mulai dari bendera federasi serikat pekerja, poster hingga spanduk.
Yang menarik, mereka juga terlihat menyalakan boom smoke berwarna merah dan biru di tengah-tengah aksinya.
Terlihat sekitar 10 boom smoke dinyalakan di tengah-tengah aksi unjuk rasa dengan sinar matahari yang menyengat.
Kendati begitu, tak sedikit butuh lainnya protes lantaran boom smoke mengeluarkan bau menyengat. Namun, boom smoke tetap dinyalakan.
Sementara itu, orasi demi orasi terus disampaikan koordinator para buruh dari atas mobil komando. Mereka menyuarakan untuk menolak Omnibus Law klaster ketenagakerjaan.
Selain di Jakarta, demo juga akan dilakukan di 19 provinsin lain di Indonesia.
Baca Juga: Di Balik HP Canggih Lenovo, Buruh Pabrik Perakitannya 3 Bulan Belum Gajian
Demonstrasi itu dilakukan buruh yang tergabung dalam KSPI.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, bahwa aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap Omnibus Law dan pemutusan hubungan kerja akibat COVID-19.
"Sampai saat ini kami belum melihat apa strategi pemerintah dan DPR untuk menghindari PHK besar-besaran akibat COVID-19 dan resesi ekonomi," kata Said Iqbal dalam pernyataan di Jakarta pada Senin (24/8/2020).
Berita Terkait
-
Di Balik HP Canggih Lenovo, Buruh Pabrik Perakitannya 3 Bulan Belum Gajian
-
Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Buruh Gelar Aksi di 20 Provinsi Hari Ini
-
Buruh se-Indonesia Demo Besar Selasa Besok, Bandung dan Surabaya Kebagian
-
Selasa Besok, Buruh Demo Besar di Jakarta Protes Di-PHK karena COVID-19
-
Pemred Tempo.co Duga Peretasan Terkait Kritik Omnibus Law RUU Cipta Kerja
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah