Suara.com - Seorang warga Tel Aviv menggugat maskapai penerbangan EasyJet karena diminta pindah kursi di dalam pesawat dalam dua perjalanan yang berbeda. Menyadur Times of Israel pada Rabu (26/08/2020), wanita ini bernama Melanie Wolfson.
Awalnya Melanie tak keberatan ketika ia diminta pindah kursi saat duduk bersebelahan dengan seorang Yahudi super religius yang kerap disebut dengan Haredi.
Melanie mengatakan ia takut terjadi keributan lebih lanjut jika ia menunjukkan keberatannya saat diminta pindah kursi untuk pertama kalinya. Ia juga khawatir penerbangannya jadi tertunda karena hal ini.
Penerbangan ini berlangsung pada bulan Oktober dalam penerbangan dari Bandara Ben Gurion menuju London. Kala itu pramugari menawarinya minuman gratis sebagai kompensasi untuk pindah.
Namun pengalaman ini kembali terulang ketika ia melakukan penerbangan lainnya dengan maskapai yang sama, EasyJet. Peristiwa ini terjadi dua bulan kemudian namun kali ini Wolfson, menolak untuk pindah kursi.
Ia mengatakan pria Haredi ini enggan duduk di sebelah wanita dan ingin ia menukar kursinya agar sang Haredi bisa duduk dengan sesama pria selama perjalanan.
Akhirnya dua penumpang perempuan lainnya bersedia menukar kursi mereka dengan dua pria Haredi tersebut.
Melanie Wolfson mengajukan keluhan atas dua insiden tersebut dan tidak menerima tanggapan dari maskapai penerbangan sehingga ia memilih melayangkan gugatan.
Beberapa pramugari pada penerbangan pertama mengatakan pada Wolfson bahwa adalah hal biasa bagi maskapai untuk meminta wanita agar mengganti kursi dengan pria Haredi.
Baca Juga: Pilih Maskapai Sampai Siapkan eHAC, Ini Cara Berwisata Aman di Masa Pandemi
Wolfson menggugat berdasarkan hukum Israel tahun 2000 yang melarang diskriminasi atas dasar ras, agama, kebangsaan, tanah asal, jenis kelamin, orientasi seksual, pandangan politik atau status pribadi.
EasyJet belum memberi berkomentar atas kejadian ini.
Sementara itu, EasyJet sudah membuka kembali beberapa penerbangan jurusan Inggris yang sempat ditutup karena pandemi virus corona.
"Saya sangat senang bahwa kami akan kembali terbang pada pertengahan Juni," kata kepala eksekutif EasyJet, Johan Lundgren.
"Ini adalah langkah-langkah kecil dan direncanakan dengan hati-hati yang kita ambil untuk melanjutkan operasi secara bertahap," lanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Tak Hanya Bangun Fisik, Jakpro Kini Fokus 'Bangun Manusia' Demi Jakarta Kota Global
-
Warga Lagi Sakit Terjebak Kebakaran di Tanjung Priok, Teriakan 'Tolong' Bikin Nyawanya Selamat!
-
Kasus Dinilai Cacat Hukum, Hakim Diminta Bebaskan Nadiem Makarim dari Status Tersangka
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Ditonton Lebih dari 25 Juta Kali, Banyak yang Penasaran!
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim