Suara.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengatakan virus corona tidak serta merta akan hilamg meski nantinya vaksin telah ditemukan dan disuntikan kepada masyarakat.
Ia berujar, Covid-19 bakal tetap ada di sekitar masyarakat karena hingga saat ini tidak ada kepastian kapan pandemi berakhir.
"Kita semua tahu sekarang dalam proses mendapatkan vaksin, dan juga menemukan obat. Tetapi ketika vaksin ditemukan, dihasilkan, dan telah diberikan kepada masyarakat tidak serta merta Covid ini akan berakhir," kata Doni dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Kamis (27/8/2020).
"Covid ini mungkin akan selalu berada di sekitar kita. Kapan? Belum ada yang memberikan jawaban pasti," tuturnya.
Doni menuturkan, dari ketidakpastian kapan penularan virus corona berakhir sehingga muncul Covid-19 bak misteri.
"Covid masih penuh misteri, Covid masih penuh dengan teka-teki," ujar Doni.
Sebelumnya, seorang pakar dari Inggris juga mengatakan hal senada. Ia menyebut bahwa virus corona mungkin akan tetap ada selamanya. Selain itu, orang-orang kemungkinan besar membutuhkan vaksinasi rutin untuk melawannya.
Dilansir dari Standard UK, Sir Mark Walport, mantan kepala penasihat ilmiah dan anggota Kelompok Penasehat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (Sage), mengatakan kepada program Hari Ini Radio BBC 4 bahwa pandemi akan dikendalikan dengan "vaksinasi global".
Namun, dia mengatakan bahwa Covid-19 tidak akan menjadi penyakit seperti cacar yang dapat diberantas dengan vaksinasi.
Baca Juga: Syarat Kafe di Jakarta Live Akustik, Dilarang Joget hingga Undang Artis
“Ini adalah virus yang akan bersama kita selamanya dalam beberapa bentuk atau lainnya dan hampir pasti akan membutuhkan vaksinasi berulang,” katanya.
“Jadi seperti flu, orang perlu vaksinasi ulang secara berkala.”
Peringatannya muncul ketika seorang ahli medis senior menyarankan Inggris mungkin perlu meningkatkan pengujian dari level saat ini 150.000 per hari menjadi hingga 10 juta sehari.
Profesor Ara Darzi, seorang ahli bedah dan wakil direktur Institut Inovasi Kesehatan Global Imperial College London, mengatakan pengujian rumah secara teratur bisa menjadi "harapan terbaik" Inggris untuk melawan pandemi.
Dia mengawasi sebuah penelitian besar tentang pengujian di rumah, yang melibatkan lebih dari 100.000 orang, yang mendapati bahwa pengujian mandiri di rumah praktis dan dapat diterima oleh publik.
Dia mengakui program pengujian Inggris yang "tangguh" mungkin perlu ditingkatkan menjadi "satu juta atau bahkan sepuluh juta sehari".
Berita Terkait
-
Syarat Kafe di Jakarta Live Akustik, Dilarang Joget hingga Undang Artis
-
Viral! Petugas Covid-19 Dipaksa Warga Lepas APD saat Pemakaman Jenazah
-
Buat Materi Belajar di Sekolah, Satu Guru SMK di DKI Meninggal karena Covid
-
Vaksin Covid-19 Tak Bertahan Lama, Dosisnya 2 Kali Suntik per Orang
-
Deretan Alasan Tetap Optimistis, Vaksin Covid-19 Akan Tersedia pada 2021
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa