Suara.com - Brenton Tarrant, terdakwa kasus pembunuhan terhadap 51 muslim di dua masjid di negara Selandia Baru divonis Pengadilan Tinggi Christchurch dengan penjara seumur hidup.
Sudah membantai puluhan orang, tetapi hanya dihukum seumur hidup, membuat mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring kecewa karena dia merasa hukuman itu tidak adil. TIfatul menyampaikan perasaannya melalui media sosial Twitter.
"51 nyawa Muslim dibantai, CUMA divonis seumur hidup...ck..ck..ck... *Wa-Islamah#" kata politikus PKS itu melalui akun Twitter @tifsembiring.
Sontak, apa yang disampaikan oleh Tifatul memantik reaksi dari netizen yang umumnya justru menyerang pengetahuan Tifatul tentang hukum di Selandia Baru.
"Makin lama @tifsembiring tidak lebih dari seorang nyinyir. Hukuman seumur hidup itu sudah maksimal untuk kejahatan dia. Maunya anda orang itu dipenggal ya? Anda kok mau memaksa hukuman versi anda sendiri. Kesalahan terbesar @SBYudhoyono ngangkat orang ini jadi menteri," kata netizen dengan akun @Real_Adian_syah.
Tifatul sebenarnya bukannya tidak tahu soal aturan hukum di Selandia Baru. Dia mencoba menjelaskan bahwa apa yang diungkapkannya tadi muncul karena rasa keadilannya terluka dengan hukuman yang dijatuhkan kepada terdakwa kasus pembunuhan massal itu. Tifatul agaknya kurang begitu terima dibilang nyinyir.
"Rasa keadilan saya terobek-robek, lo bilang nyinyir, mas Oneng..." kata Tifatul.
Pemilik akun @Real_Adian_syah kemudian mempertanyakan kenapa Tifatul merasa tersobek-sobek. Dia menekankan bahwa Selandia Baru sudah menerapkan hukuman yang paling maksimal kepada terdakwa.
"Loh kenapa tersobek-seobek Pak @tifsembiring? Baper amat. Keadilan di sana sudah menunjukkan keadilan setinggi-tingginya dengan menjauhi hukuman maksimal sesuai aturan hukum di sana. Mereka tidak mengenal hukuman mati. Anda gak bisa memaksa kemauan anda. Itulah sistem hukum di sana," katanya.
Baca Juga: Brenton Tarrant, Penembak 51 Muslim di Christchurch Divonis Seumur Hidup
Tifatul menekankan bahwa apa yang disampaikannya bukan bermaksud untuk memaksakan kehendak.
"Siapa yang memaksa Oneng, perasaan orang kok situ yang ngatur. Apa urusan lu oneng..." kata Tifatul.
Perdebatan mereka masih terus belanjut. Pemilik akun @Real_Adian_syah terus meladeni Tifatul. Dia makin tidak mengerti dengan Tifatul.
"Gak maksa tapi anda pake kata CUMA. Anda bisa memancing dampak besar. Kalau ada pembaca twit anda yang otaknya kecil & anggap itu ketidakadilan terhadap Muslim terus kemudian beraksi ekstrim gimana? Anda harus ajarin publik berpikir luas. Sebagai tokoh anda harus mikir dampak. Banyaklah belajar," katanya.
"Apa trauma situ dengan kata cuma...?" Tifatul menjawab.
Pemilik akun @Real_Adian_syah kemudian memberikan penekanan.
Berita Terkait
-
Lebih dari Sekadar Pemandangan: 94 Persen Wisatawan Kini Mencari Perjalanan Aktif di Selandia Baru
-
Epy Kusnandar Meninggal Dunia: Publik Berduka di X, Kang Mus Trending
-
Pakai Rompi Taktis, Penampilan Verrell Bramasta Bikin Netizen Salah Fokus
-
Bebas dari Rutan KPK, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo hingga Netizen
-
7 Rekomendasi Film Rio Dewanto, Legenda Kelam Malin Kundang Akhirnya Tayang di Bioskop
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur