Suara.com - Maskapai penerbangan Amerika, United Airlines melakukan PHK pada 2.850 pilot mereka secara bertahap. Menyadur CNBC News pada Jumat (28/08/2020), ini adalah PHK pilot paling banyak sepanjang sejarah.
Keputusan ini terpaksa diambil jika pemerintah tidak memperpanjang paket bantuan untuk membantu maskapai ini menutupi gaji karyawan selama enam bulan ke depan.
Memo PHK yang dibagikan pada karyawan ini juga dibagikan pada media. Tertulis bahwa PHK akan dilakukan dalam tiga tahap.
Pertama, sebanyak 1.747 pilot akan dipangkas pada 1 Oktober, diikuti oleh 572 lainnya pada akhir bulan, lalu 531 pilot pada 30 November.
"Penting untuk dicatat bahwa jumlah kami didasarkan pada permintaan perjalanan saat ini untuk sisa tahun ini dan jadwal penerbangan yang kami antisipasi, yang terus berubah dengan kebangkitan COVID-19 di wilayah di seluruh AS," tulis United di memo.
Jika dibandingkan maskapai kompetitor di Amerika, penerbangan internasional United sangat terpuruk hingga diperkirakan butuh waktu lebih lama untuk pulih.
Sebut saja maskapai Delta Air Lines yang sudah memangkas 1.900 pilot mereka sedangkan American Airlines yang merumahkan 1.600 pilot selama pandemi.
Maskapai Unted Airlines sudah menerima USD 25 miliar dana stimulus dari pemerintah AS pada bulan Maret. Uang ini untuk menutupi gaji dan melindungi pekerjaan hingga bulan September.
Ketika uang stimulus habis tanpa pemulihan, maskapai penerbangan dan serikat pekerja melobi Washington untuk USD 25 miliar lagi, tapi pembicaraan terhenti karena Kongres telah berjuang untuk mencapai kesepakatan tentang paket bantuan virus corona yang lebih luas.
Baca Juga: Serentak Hari Ini, Buruh Demo Tolak Omnibus Law dan PHK Akibat Covid-19
Sebelumnya pada bulan Juli, perusahaan manufaktur pesawat asal Prancis, Airbus melakukan PHK pada 15 ribu karyawannya. Mengutip BBC, Rabu (1/7/2020) Airbus akan memberhentikan 1.700 karyawan di Inggris.
Airbus secara global memiliki 134.000 karyawan dengan 10 persen di antaranya berada di Inggris.
PHK Airbus di Inggris meliputi divisi pesawat terbang komersial, dengan lokasi kerja di Broughton dan Filton.
Airbus akan berkomunikasi dengan serikat pekerja sebelum menentukan jumlah karyawan yang diberhentikan di masing-masing lokasi kerja.
Maskapai penerbangan berbiaya rendah Inggris, EasyJet juga mengumumkan PHK 2.000 karyawan, sedangkan maskapai Prancis-Belanda, Air France-KLM akan memberhentikan 6.500 karyawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap