Suara.com - Setelah sepekan lebih belum juga bisa mengungkap kasus kematian jurnalis Demas Laira (28), kini Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Polda Sulbar) mengerahkan tim khusus membantu penyelidikan.
Kepala Bidang Humas Polda Sulbar AKBP Syamsu Ridwan mengatakan, ada dua tim khusus yang dikerahkan untuk menyelidiki kasus dugaan pembunuhan terhadap wartawan Sulawesion.com tersebut.
Kedua tim khusus tersebut, yakni tim forensik dan tim digital atau teknologi dan informasi (IT).
Tim khusus yang dikerahkan tersebut akan mendukung penuh penyidik dari Polres Mamuju Tengah untuk lebih cepat mengungkap kasus Demas yang belum juga mendapat titik terang.
"Bukan diambil alih, tetap penyidiknya bersama-sama karena penyidik Polres Mamuju Tengah diback up dari penyidik dari Polda Sulbar," kata Syamsu kepada Suara.com saat dikonfirmasi, Sabtu (29/8/2020).
Syamsu menjelaskan, tujuan tim forensik tersebut diturunkan untuk membantu mendapatkan fakta kebenaran yang sesungguhnya terkait kematian Demas.
Sedangkan, tim digital ialah untuk membantu mencari alat bukti. Mulai dari bukti-bukti yang ada di lokasi kejadian hingga bukti-bukti lain yang berhubungan dengan Demas Laira.
"Polda bantu asistensi. Kita turunkan juga beberapa tim itu, tim forensik dan tim digital atau IT," kata dia.
"Tim digital, ya untuk inilah mencari alat bukti. Termasuk itu (HP Demas Laira), tim digital yang nanti membuka. Udah terbagi-bagi timnya," Syamsu menambahkan.
Baca Juga: Misteri Pembunuhan Wartawan Demas Laira, Polisi Periksa Narsum Kepala Desa
Oleh sebab itu, lanjut Syamsu, semua tindakan-tindakan dalam penanganan kasus Demas Laira akan mendapat perhatian langsung dari Polda Sulbar.
"Semua barang bukti yang ditemukan di TKP yang menjadi bagian dari pencarian fakta," jelas Syamsu.
Syamsul menyebut dalam penyelidikan, memang ada sejumlah kesulitan yang ditemui penyidik untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan Demas.
Di antaranya, penyidik belum menemukan saksi kunci. Saksi kunci adalah orang yang melihat atau mendengar secara langsung peristiwa ketika Demas Laira meninggal dunia di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (20/8/2020) lalu.
"Saksi kuncinya yang belum ini. Sulit menemukan saksi kuncinya," ungkap Syamsu.
Sebelumnya, Pimpinan Redaksi Sulawesion.com Supardi Bado yang dikonfirmasi terpisah mengaku, sejauh ini belum ada titik cerah kasus kematian salah satu wartawannya tersebut.
"Belum ada informasi terbaru. Kalau menurut polisi itu buktinya sangat minim, makanya mereka agak kesulitan mengungkap ini. Sangat minim katanya bukti makanya agak lama prosesnya. Menurut mereka sih itu," kata Supardi kepada Suara.com, Jumat (28/8/2020) kemarin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia