Suara.com - Pemilik akun Facebook Dan McGraw pada Selasa (4/8/2020) mengunggah sebuah foto dokumen yang diklaim sebagai dokumen terbitan WHO.
Dokumen tersebut berisikan pernyataan WHO yang tidak menganjurkan penggunaan masker selama pandemi covid-19.
Unggahan dari Dan McGraw ini telah disebarkan kembali sebanyak 16 kali dan mendapat 14 komentar.
Berikut isi narasinya:
“Does the WHO recommend wearing masks in public settings? Simple answer. No.
Thx Janice Hicks”
Apabila diartikan ke dalam bahasa Indonesia, artinya akan seperti ini:
“Apakah WHO merekomendasikan untuk memakai masker di tempat umum? Jawabannya sangat sederhana, tidak.”
Lantas benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran dari turnbackhoax.id - jaringan suara.com, klaim atas dokumen yang menyatakan bahwa WHO tidak menganjurkan penggunaan masker selama pandemi covid-19 tersebut merupakan klaim yang tidak benar.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Covid-19 Sinovac Akibatkan Kemandulan?
Juru bicara WHO, Margaret Harris mengungkapkan bahwa dokumen yang kadung tersebar di media sosial tersebut adalah dokumen palsu.
Klaim tersebut muncur dari penelitian Dr. Roger Chou yang dipermainkan konteksnya. Penelitian ini dilakukan pada musim influenza tahun 2007 hingga 2018 silam. Jadi, dokumen tersebut tidak sama sekali menyinggung pandemi Covid-19.
Pada penelitian tersebut, Dr.Roger Chou menemukan bahwa siswa yang memakai masker wajah dan mempraktikan kebersihan tangan bisa mengurangi tingkat penyakit yang mirip dengan influenza.
Tidak hanya itu, ada klaim lain yang ditemukan pada dokumen tersebut, yakni adanya kalimat "Petugas kesehatan yang menggunakan masker kain memiliki resiko lebih tinggi terkena covid-19 daripada yang mengenakan masker medis".
Klaim tersebut sebenarnya adalah kutipan studi yang dilakukan oleh Erin Silverman pada tahun 2015 silam di Fakultas Kedokteran Universitas Florida.
Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa pekerja yang menggunakan masker kain memiliki tingkat infeksi virus influenza yang lebih tinggi. Sekali lagi tidak ada sangkut pautnya dengan kasus covid-19.
Berita Terkait
-
Tak Gunakan Masker, Pemotor Ini Harus Rela Digombalin Petugas Wanita
-
Penyebab Tingginya Angka Perceraian di Indonesia Saat Pendemi Covid-19
-
Aktivis Lingkungan Daur Ulang Masker dan APD Bekas Jadi Batu Bata
-
Pandemi Sudah 6 Bulan, Tes Corona Indonesia Masih Jauh dari Standar WHO
-
Jangan Langsung Dibuang, Masker N95 Bisa Dipakai sampai 3 Kali
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?