Suara.com - Tim penyelamat mendeteksi adanya tanda-tanda denyut korban yang mungkin terkubur di bawah reruntuhan bekas ledakan di kota Beirut, Lebanon.
Menyadur Telegraph, seekor anjing border collie dari tim penyelamat Chili menemukan seorang yang berpotensi selamat dari ledakan pelabuhan Beirut pada Kamis 4 Agustus, atau sebulan yang lalu.
Anjing bernama Flash tersebut mendeteksi adanya tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan bangunan yang hancur di distrik Gemmayzeh.
Francisco Lermanda, kepala tim Penyelamat Chili, mengatakan kepada The Telegraph bahwa dia menduga siapa pun yang terperangkap berada dalam keadaan koma. Dia memprediksi membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mengevakuasinya.
Penemuan itu dilaporkan 29 hari setelah ledakan besar di pelabuhan Beirut, yang dipicu oleh terbarknya ribuan ton amonium nitrat yang disimpan selama enam tahun di gudang.
Peluang bagi siapa pun untuk bertahan hidup dalam waktu yang lama di bawah reruntuhan 'sangat kecil' kata seorang pekerja LSM yang terlibat dalam penyelamatan.
Namun tim Topos Chile dilaporkan pernah menyelamatkan seorang pria yang mengalami dehidrasi parah dan kekurangan gizi di Haiti yang terkubur 27 hari setelah gempa bumi dahsyat.
"Tim tersebut tiba 10 hari yang lalu. Kemarin berjalan di jalan ini dengan anjing, dan anjing itu berkata 'apa?!'" ujar Francisco Lermanda, kepala tim Penyelamat Chili kepada The Telegraph.
"Peralatan pelacak kehidupan ini mendeteksi adanya napas. Mendeteksi 15 napas per menit. Saya pikir itu adalah orang dalam keadaan koma, bernapas perlahan." sambungnya.
Baca Juga: Perkuat Persatuan, Presiden Lebanon Serukan Proklamasi Negara Sekuler
Francisco juga menegaskan bahwa temuannya itu bukan hewan melainkan manusia dan membutuhkan waktu yang panjang untuk mengevakuasi.
"Itu bukan hewan, itu napas manusia. Kami membutuhkan tim untuk menembus tiga lubang. Kami bergerak 10 cm per jam," katanya.
Dikutip dari The Sun, Jalan tempat ditemukannya adanya tanda-tanda kehidupan itu adalah salah satu yang paling parah.
Sangat tidak mungkin ada orang yang selamat ditemukan sebulan setelah ledakan yang melanda Beirut.
"Sembilan puluh sembilan persen tidak ada apa-apa, tetapi bahkan jika harapannya kurang dari 1 persen, kita harus terus mencari," kata Youssef Malah, seorang pekerja pertahanan sipil.
Dia mengatakan anak buahnya akan terus bekerja sepanjang malam, menambahkan bahwa pekerjaan itu sangat sensitif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Imbas Kebakaran di Pasar Induk, Empat Rute TransJakarta Terdampak
-
KPK Panggil Zarof Ricar sebagai Saksi Kasus TPPU Hasbi Hasan
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera