Suara.com - Mustapha Adib resmi menjadi Perdana Menteri Lebanon setelah mendapat dukungan dan berjanji akan melakukan reformasi besar-besaran dan menyelidiki ledakan Beirut secepatnya.
Menyadur The Guardian, Selasa (1/9/2020), Mustapha Adib mendapatkan 90 suara di antara para legislator di 128 anggota parlemen. Mantan duta besar Lebanon untuk Jerman tersebut berbicara kepada wartawan tak lama setelah ia ditunjuk oleh presiden Michel Aoun, untuk membentuk pemerintahan baru.
Sedikitnya 180 orang tewas dan 6.000 lainnya luka-luka dalam ledakan 4 Agustus yang menghancurkan pelabuhan Beirut dan menyebabkan kerusakan luas pada kawasan pemukiman dan komersial.
Ledakan tersebut disebabkan oleh terbakarnya 2.750 ton amonium nitrat yang sudah disimpan selama enam tahun di gudang pelabuhan. Pemerintah mengundurkan diri kurang dari seminggu kemudian.
Dalam langkah pertamanya setelah diangkat, Adib mengunjungi Gemmayzeh, salah satu daerah yang paling parah terkena ledakan, dan berdialog dengan penduduk.
"Tidak ada kata-kata untuk mengungkapkan pemandangan yang menakutkan ini," kata Adib.
Reaksinya bercampur, dengan beberapa teriakan "Revolusi, revolusi!" dan menuntut Adib bisa menjadi perdana menteri yang independen jika dia dipilih oleh partai politik.
"Kami menginginkan kebenaran, dan jika Anda tidak akan bekerja untuk kebenaran maka kami tidak menginginkan salah satu dari Anda," kata seorang pria kepada Adib saat kunjungan.
Adib mengatakan ingin membentuk pemerintahan dalam waktu singkat agar penyelidikan atas ledakan Beirut bisa dilakukan lebih cepat.
Baca Juga: Simpan 448 Ton Bahan Peledak Sitaan, DJBC: Jika Meledak, Karimun Tenggelam
Sebelumnya, di istana presiden, Adib mengatakan dia akan membentuk kabinet yang berisikan para ahli dan bekerja dengan parlemen untuk "menempatkan negara di jalur yang tepat untuk mengakhiri drainase keuangan, ekonomi dan sosial yang berbahaya".
"Kesempatan di depan negara kita sempit, dan misi yang saya terima didasarkan pada semua kelompok politik yang menyadari hal itu." ujar Adib. Ia menambahkan reformasi harus segera dilakukan melalui kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Presiden Macron dan para pemimpin dunia lainnya, serta IMF, telah menolak memberikan bantuan kepada Lebanon sebelum memberlakukan reformasi besar-besaran.
Mantan perdana menteri Saad Hariri mengatakan setelah pertemuan dengan Presiden Aoun pada hari Senin bahwa 18 anggota bloknya telah memberikan dukungannya kepada Adib.
Adib menyerukan pembentukan pemerintahan ahli untuk melaksanakan reformasi "yang bertujuan memulihkan kepercayaan dunia terhadap ekonomi kita sehingga kita dapat mulai keluar dari krisis ini".
Adib, yang kembali dari Jerman ke Lebanon pada hari Sabtu, adalah satu-satunya nama yang muncul untuk posisi perdana menteri, yang menurut sistem pembagian kekuasaan berbasis sektarian Lebanon haruslah seorang Muslim Sunni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya