Suara.com - Presiden Lebanon Michel Aoun menyerukan untuk proklamasi "negara sekuler" pada pidato yang disiarkan televisi dalam rangka peringatan seratus tahun negara Lebanon.
"Saya menyerukan proklamasi Lebanon sebagai negara sekuler," kata Michel Aoun dalam pidatonya dikutip dari Barrons, Senin (31/8/2020).
Dia mengatakan negara sekuler adalah satu-satunya cara untuk melindungi dan melestarikan pluralisme dan menciptakan persatuan.
"Pemuda Lebanon menyerukan perubahan ... untuk mereka dan untuk masa depan mereka," kata presiden berusia 85 tahun tersebut.
"Saya katakan ya, waktunya telah tiba. Ada kebutuhan untuk mengembangkan, memodifikasi, mengubah sistem." sambung Michel Aoun.
Aoun berbicara sehari sebelum Lebanon menandai seratus tahun sejak otoritas mandat Prancis mendeklarasikan negara Lebanon.
Presiden Prancis Emmanuel Macron akan berkunjung ke Lebanon pada hari Senin untuk menegaskan perlunya reformasi setelah ledakan pelabuhan dahsyat yang menewaskan sedikitnya 188 orang dan melukai ribuan orang.
Aoun mengatakan dia akan menyerukan dialog kepada otoritas agama dan pemimpin politik untuk menyusun formula baru yang diterima oleh semua orang dan yang akan diwujudkan dalam amandemen konstitusi.
Sebelumnya Emmanuel Macron memperingatkan Lebanon dapat terjerumus ke dalam krisis yang lebih parah bahkan perang saudara jika dibiarkan sendirian menangani krisis politik maupun ekonomi.
Baca Juga: FBI Ikut Turun Selidiki Ledakan Besar di Beirut Lebanon
"Jika kita membiarkan Lebanon masuk ke kawasan itu dan jika kita membiarkannya di tangan kebobrokan kekuatan kawasan, itu akan menjadi perang saudara,” kata Macron dikutip Sputnik.
Emmanuel Macron juga mengungkapkan bahwa Lebanon saat ini tengah mengalami krisis identitas. Ia juga juga berusaha menekan negara-negara Timur Tengah untuk memperkenalkan reformasi.
Hassan Nasrallah, kepala Hizbullah, sekutu Gerakan Patriotik Bebas Aoun, mengatakan gerakan Syiahnya terbuka terhadap proposal Prancis untuk pakta politik baru selama ada konsensus nasional.
Aoun akan menerima perwakilan dari blok parlemen dan anggota parlemen independen pada hari Senin untuk membahas penunjukan perdana menteri baru setelah Hasan Diab mengundurkan diri pasca ledakan Beirut.
Lebanon saat ini sedang dilanda krisis baik politik maupun ekonomi, bahkan makin parah sejak terjadinya insiden ledakan dahsyat di Beirut pada Selasa (4/8/2020).
Ledakan akibat timbunakan 2.750 amonium nitrat tersebut menyebabkan ribuan warga Lebanon kehilangan tempat tinggal dan terancam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar