Suara.com - Seorang siswa di India menghabisi nyawanya sendiri usai merasa kesulitan memahami pembelajaran secara online.
Menyadur Gulf News, siswa laki-laki asal negara bagian Tamil Nadu ini tewas gantung diri pada Kamis (3/9) di rumahnya.
Remaja bernama Vikrapandi ini disebutkan tak dapat menyerap materi pembelajaran yang dilakukan secara online akibat pandemi virus corona.
Vikrapandi yang merupakan seorang siswa sekolah menengah di kota Tiruchirappalli ini mulai sering mengeluh kesulitan memahami pelajaran sejak kegiatan belajar mengajar dimulai.
Berdasarkan laporan media lokal, anak laki-laki ini khawatir gagal memenuhi impian orang tuanya untuk menjadi siswa yang pintar dan menyelesaikan pendidikan.
Makin hari, remaja ini disebutkan tak dapat mengatasi tekanan yang muncul akibat pembelajaran online, hingga akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Saat kedua orang tuanya dan rumahnya dalam keadaan sepi. Vikrapandi nekat gantung diri.
Bocah itu kemudian ditemukan oleh kerabatnya dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Namun sayang, nyawa pelajar ini tak bisa diselamatkan.
Baca Juga: Seorang Petani Semprot Disinfektan ke Rumah Pasien Covid-19 Cuma-cuma
Juga terjadi di Tamil Nadu, seorang remaja nekat bunuh diri setelah gagal masuk ke sekolah jurusan kesehatan yang ia inginkan.
Pelajar berusia 17 tahun itu tewas dua hari setelah tragedi bunuh diri Vikrapandi, di mana ia menenggak cairan pestisida.
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre