Suara.com - Turki dan Yunani selama ini terlibat sengketa gas alam di Laut Mediterania Timur. Beberapa waktu yang lalu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengumumkan pemimpin kedua negara akan menyetujui pembahasan untuk meredakan konflik di perairan itu [CNBC Indonesia]
Sosiolog Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar, mengapresiasi NATO yang telah menjadi mediator perselisihan antara Turki dan Yunani.
"Terima kasih NATO yang jadi mediator untuk cegah perang antara Turki dan Yunani. Itu sesuai usul saya karena kalau perang yang menang jadi arang yang kalah jadi abu," kata Musni Umar melalui akun Twitter @musniumar yang dikutip Suara.com.
Pernyataan tersebut rupanya disalahpahami oleh sebagian kalangan -- yang disebut Musni Umar sebagai buzzerRp -- kemudian dijadikan bahan untuk menyerang Musni Umar secara verbal.
"BuzzeRp komentari tweet saya dengan menyebut saya rektor bodoh," kata Musni Umar.
Ketika diwawancara Suara.com, Musni Umar menjelaskan konteks pernyataannya. Yunani dan Turki, kata Musni Umar, sama-sama anggota NATO. Lebih mudah menyelesaikan perselisihan antara kedua negara dengan mediator NATO, ketimbang PBB.
"Penyelesaiannya jauh lebih cepat jika pimpinan NATO yang mediasi. Pimpinan NATO-nya sendiri sudah bicara dengan Turki dan Yunani untuk selesaikan perselisihan secara damai," kata Musni Umar.
Dia menekankan penyelesaian secara damai di meja perundingan dapat menghasilkan win-win solution.
Sebagai perbandingan di ASEAN, kata Musni Umar, kalau ada sesama anggota terlibat konflik, bukan dibawa ke PBB, tapi penyelesaiannya dimediasi oleh ASEAN sendiri.
Baca Juga: Sebut Turki-Yunani Batal Perang berkat Usulnya, Musni Umar jadi Trending
Terhadap kalangan yang menyerang -- yang disebutnya buzzerRp -- Musni Umar sengaja tidak mau meladeni mereka. Bagi rektor Univesitas Ibnu Chaldun itu, mereka bersikap menyerang karena belum paham dengan konteks masalahnya.
"Intinya yang menyerang saya itu adalah buzzerRp, bayaran. Sebelumnya kan saya juga sering diserang, tetapi saya tidak pernah menjawabnya," kata Musni Umar.
Musni Umar menilai buzzerRp bekerja untuk mendiskreditkan orang yang dianggap oposisi dengan pemerintah. "Saya merasa tidak beroposisi. Kalau Jokowi benar, saya dukung, kalau kurang benar ya kita sampaikan pandangan, tetapi tidak menjelekkan. Saya itu tidak jelekkan siapapun," Musni Umar menambahkan.
Musni Umar prihatin dengan era sekarang, dimana seseorang yang menyampaikan pendapat berbeda, dianggap lawan dan kemudian dijelek-jelekkan. Hal itu, menurut dia, berlawanan dengan sejarah pemikiran manusia.
Berita Terkait
-
Fakta Sebenarnya di Balik Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu
-
Profil dan Rekam Jejak Rektor UNM, Diberhentikan Buntut Dugaan Pelecehan
-
Gubernur Pramono Anung Ingin 'Boyong' IKJ dari Cikini ke Kota Tua, Begini Reaksi Kampus
-
Dokter Tifa Kuliti Gaya Pidato Rektor UGM di Depan Jokowi: Terlalu Genit, Ganjen, Tak Berwibawa!
-
Rektor UI Harumkan Indonesia: Penghargaan Tohoku University Lengkapi Lompatan UI di Peringkat Dunia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan