Suara.com - Kasus Denny Siregar melawan Telkomsel masih berlanjut. Dia sebelumnya menuntut perusahaan itu membayar ganti rugi Rp1 triliun atas kebocoran data pribadinya ke media sosial. Dia didampingi pengacara Otto Hasibuan dan Muannas Alaidid.
Di media sosial Twitter, Senin (7/9/2020), dia bercerita setelah menuntut Telkomsel, sejumlah orang yang disebutnya "orang-orang kuat" dan "sesama pendukung Jokowi" menghubunginya..
"Ketika menuntut @Telkomsel, gua ditelpon orang-orang kuat, "Udahlah, kita kan sesama Jokower." Seakan karena sesama pendukung @jokowi, hal paling penting dalam kasus @Telkomsel seperti "bocornya data pribadi" bisa dihilangkan. Dan gua gak boleh tuntut hak gua," kata Denny Siregar.
Denny Siregar sudah sejak awal menyadari begitu mengambil langkah hukum, dia akan berhadapan dengan kalangan yang dulu satu barisan.
"Percayalah, kasus ini akan buat gua berhadapan dengan mereka yang dulu satu barisan hanya karena disatu sisi gua menuntut hak, sedangkan disisi lain mereka mengamankan kepentingan mereka yang dapat jabatan. Dan serangan balik akan kencang dengan tema "Denny Siregar mata duitan," katanya.
Denny Siregar langkahnya bukan tanpa dasar dan tujuan jelas. Tujuan dia, supaya memberikan pelajaran sehingga di masa mendatang tidak terulang lagi menimpa masyarakat.
"Padahal, bagaimana bisa membuat jera perusahaan besar tanpa tuntutan besar ?? Bagaimana cara membuat efek jera pada mereka tanpa ada tuntutan? Kalau tidak ada efek jera, maka mereka akan terus berbuat hal yang sama kepada banyak orang," katanya.
"Melawan perusahaan sebesar @Telkomsel dan mencoba membersihkan virus-virus di dalamnya tidak bisa hanya dengan ngomel di sosmed doang. Harus ada langkah hukum, dan itu berbentuk perdata. Tanpa itu, kasus ini akan tenggelam dan @Telkomsel akan melenggang dengan tenang seolah tidak terjadi apa-apa," Denny Siregar menekankan.
Mengenai tuntutan sebesar Rp1 triliun, Denny Siregar menjelaskan: "Jangan dikira ketika gua tuntut 1 T, terus gua akan dapat 1 T. Hakim juga ga goblok untuk menangkan dengan nilai sekian. Tapi setidaknya kasus ini bisa jadi pembelajaran banyak orang terutama orang hukum. Makanya gua gabungkan @muannas_alaidid dan @ottohsb untuk memberikan pelajaran hukum pada kita."
Baca Juga: Wujudkan Visi Presiden Jokowi, PUPR Mulai Bangun Ruas Tol BIJB Kertajati
Menanggapi protes Denny Siregar, beberapa waktu yang lalu, Telkomsel menyatakan tetap memprioritaskan perlindungan data pelanggan sebagai prioritas paling utama.
"Bagi Telkomsel, perlindungan data pelanggan selalu menjadi prioritas yang paling utama," ujar Denny Abidin dari Telkomsel.
Menurut Denny Abidin, Telkomsel selalu memastikan keamanan data dan kenyamanan seluruh pelanggan dalam berkomunikasi.
"Dalam menjalankan komitmen serta kewajiban kami dalam memastikan keamanan data pelanggan, Telkomsel siap bekerja sama untuk membantu serta berkoordinasi dengan pihak berwajib atau aparat penegak hukum serta seluruh pihak terkait jika terjadi dugaan peretasan data pelanggan pada sistem kami dan akan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku," katanya.
Selaku badan usaha yang selalu patuh terhadap peraturan perundangan dan etika bisnis, Telkomsel mengacu pada standar teknis dan keamanan yang telah ditentukan bagi kepentingan penyelenggaraan jasa telekomunikasi komersial yang ditetapkan oleh lembaga standarisasi internasional (ITU, GSMA) maupun FTP nasional.
Telkomsel juga sudah tersertifikasi ISO 27001 untuk keamanan informasi, di mana proses sertifikasi ini dilakukan oleh lembaga internasional yang independen dan profesional.
Berita Terkait
-
Dokter Tifa Usul Kasus Ijazah Jokowi Disetop, Sarankan Negara Biayai Perawatan Medis di Luar Negeri
-
Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?
-
MK Batalkan Aturan HGU 190 Tahun di IKN, Airlangga: Investasi Tetap Kami Tarik!
-
'Dilepeh' Gerindra, PSI Beri Kode Tolak Budi Arie Gabung: Tidak Ada Tempat Bagi Pengkhianat Jokowi
-
Ijazah Asli Jokowi Terungkap Ada di Polda Metro, Jadi Barang Bukti Kasus Apa?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Gen Z dan Masyarakat Adat Ngamuk, Kepung KTT Iklim COP30 di Brasil: Apa Alasannya?
-
Siapkan Aturan Baru, Roblox Bakal Deteksi Usia Pengguna dengan Teknologi Kamera
-
Negara Dinilai Tak Peka karena Masih Dipajaki, Lyan: Pesangon Itu Uang Bertahan Hidup di Masa Senja
-
Cara BNPT Perkuat Perlindungan Khusus Anak Korban Terorisme
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Survei RPI: Publik Setuju Polri Tetapkan Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?