Suara.com - Surat Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang menyatakan ingin membeli sejumlah pesawat tempur bekas dari Austria, kini telah berbalas.
Hal tersebut terungkap setelah lembaran surat Menteri Pertahanan Klaudia Tanner untuk membalas surat Prabowo diterbitkan dalam artikel media Australia berbahasa Jerman, Kronen Zeitung.
Dalam artikel media itu juga dituliskan, Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner memberikan tanggapan positif terhadap surat dari Prabowo Subianto mengenai pembelian pesawat tempur Eurofighter Typhoon.
"Kami dengan senang hati menerima pembelian lima belas Eurofighter Austria untuk memodernisasi armada udara Anda." ujar Menteri Klaudia Tanner disadur dari Kronen Zeitung, Selasa (8/9/2020).
Klaudia juga sudah memerintahkan Staf Umum untuk mempersiapkan segala sesuatunya mengenai penjualan pesawat tempur jenis Fighter tersebut.
Menhan Austria tersebut berniat menjual pesawat tempur Eurofighter Typhoon yang sudah beroperasi selama 15 tahun tersebut.
"Sekarang kami memberi tahu Indonesia bahwa kami akan memeriksa penawaran tersebut secara legal dan mengadakan pembicaraan dengan semua orang yang terlibat." jelas Klaudia.
Namun pihak Austria juga memperingatkan bahwa penjualan pesawat tempur tersebut tidaklah mudah, harus bernogiasi dengan semua pihak yang terlihat dalam pembuatan pesawat tempur tersebut.
"Namun, jelas juga bahwa setiap penjualan sangat rumit dan sulit karena perjanjian Darabos." ungkap Klaudia.
Untuk dapat menjual pesawat tempurnya ke Indonesia, Austria harus mendapatkan konsensus politik dalam negerinya dan persetujuan dari keempat negara yang terlibat dalam pembuatan pesawat tempur tersebut.
Karena jet tempur tersebut menggunakan salah satu teknologi buatan Amerika Serikat yakni GPS (Global Positiong System).
Terdapat dua skenario untuk pesawat tempur tersebut bisa sampai ke Indonesia. Yang pertama pihak Airbus mengeluarkan sertifikat pengguna akhir untuk Indonesia dengan persetujuan Jerman, Inggris Raya, Italia, dan Spanyol, dan Austria dapat menjual langsung ke Indonesia.
Opsi yang kedua adalah Airbus akan membeli kembali jet dari Austria, meningkatkan teknologi dan menjualnya ke Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ingin membeli 15 pesawat Eurofighter bekas dari Austria.
Rencana pembelian pesawat tempur tersebut juga menuai kecaman dari sejumlah pihak di dalam negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar