Suara.com - Grup Singapore Airlines (SIA) memutuskan untuk memangkas ribuan staf merespon krisis pandemi virus corona.
Menyadur Strait Times, kabar pemutusan hubungan kerja ini diumumkan oleh pihak maskapai pada Kamis (10/9).
Awalnya, perusahaan memperkirakan akan memangkan sekitar 4.300 posisi di seluruh maskapai penerbangan.
"Namun setekah memperhitungkan penghentian rekrutmen, pengurangan alami, dan penerapan skema pensiun dini, jumlah staf yang terdampak berkurang menjadi 2.400," ujar pernyataan manajemen dalam siaran pers.
Manajemen menyebut keputusan itu terpaksa diambil mengingat pandemi virus corona menyebabkan ketidakpastian di industri penerbangan, sementara maskapai harus tetap bisa beradaptasi.
Upaya ini tetap diambil mengingat adanya pembatasan yang diberlakukan pemerintah untuk menekan sebaran Covid-19, yang berujung pada berkurangnya jumlah penumpang dan frekuensi penerbangan jauh.
"Dibandingkan dengan kebanyakan maskapai besar di dunia, Grup SIA berada dalam posisi yang lebih rentan karena tidak memiliki pasar domestik," katanya.
Agar tetap bertahan di tengah ketidakpastian, SIA ke depannya mengoperasikan armada yang lebih kecil untuk jaringan yang lebih sedikit dibandingkan sebelum pandemi.
Kepala eksekutif SIA Goh Choon Phong menyebut PHK sebagai keputusan sulit dan terberat yang harus ia buat selama 30 tahun di perusahaan ini.
Baca Juga: Jelajahi Pengalaman Kuliner Unik di Singapura, Ini Rekomendasinya
"Ini adalah hasil dari kemunduran industri penerbangan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pandemi. Yakinlah, kami juga akan melakukan proses ini secara adil," katanya.
Asosiasi Bandar Udara Internasional menyebut dunia penerbangan akan terus dihantam krisis pandemi setidaknya hingga 2024.
SIA pada Juli lalu mencatatkan kerugian bersih 1,12 miliar dolar Singapura untuk kuartal II tahun ini.
Perusahan mengatakan pendapatan grup secara keseluruhan turun 79.3% menjadi 851 juta dolar Singapura, dan pengeluaran menyusut 51,6% menjadi 1,89 dolar Singapura.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap