Suara.com - Kebakaran yang melanda hutan negara bagian pantai barat Amerika Serikat mengakibatkan enam orang di Oregon tewas dan puluhan lain hilang.
Menyadur BBC, Minggu (13/9/2020), si jago merah terus melalap kawasan Oregon, California, Washington selama tiga pekan.
Kantor Manajemen Darurat Oregon (OEM) mengonfirmasi kebakaran telah menewaskan enam orang, tetapi sejumlah pihak memperkirakan jumlah korban jauh lebih tinggi.
Petugas pemadam kebakaran tengah berjuang menghalau 16 titik api besar. Sementara, sekitar 40 ribu orang dievkuasi.
Polusi asap dari kebakaran hutan telah membuat kota terbesar di Oregon, Portland, memiliki kualitas udara terburuk di dunia, diikuti oleh San Fransisco dan Seattel, sebagaimana dilaporkan IQAir.com.
Gubernur Oregon Kate Brown mengimbau warga tetap berada di luar zona kebakaran meski ada laporan penjarahan.
"Izinkan saya meyakinkan anda bahwa kami memiliki Garda Nasional Oregon dan Polisi Negara Bagian Oregon yang memantau situasi dan mencegah penjarahan," ujar Brown, Jumat (11/9).
Salah satu penduduk Beatriz Gomez Bolanos, mengatakan telah melewati hal mengerikan saat berupaya menyelamatkan diri, di mana api membakar dua sisi mobil mereka.
"Semuanya hilang. Kami harus mulai lagi dari nol, tapi kami masih hidup," kata Bolanos kepada Reuters dikutip BBC.
Baca Juga: Tottenham Resmi Datangkan Bintang Timnas Amerika Serikat, Alex Morgan
National Interagency Fire Centre menyebut kebakaran AS sejauh ini telah menghanguskan 16,2 meter persegi kawasan, area yang lebih besar dari Connecticut, dalam beberapa pekan terakhir.
Gubernur California Gavin Newsom mengatakan kebakaran menunjukkan perubahan iklim, yang selama ini diperdebatkan, sedang terjadi.
"Datang saja ke negara bagian California. Amati dengan mata kepala sendiri," katanya.
Ia menyebut rekor gelombang panas dan kebakaran ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan bencana yang menandai perubahan iklim ini telah lama diramalkan oleh para ilmuwan.
Sejauh ini kebakaran di California telah menewaskan 20 orang. Puluhan ribu orang dievakuasi, dan 14.800 petugas damkar berupaya mematikan 28 titik api besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis