Suara.com - Selandia Baru resmi masuk ke jurang resesi untuk pertama kalinya dalam satu dekade pada Kamis (17/9), akibat terhantam pandemi virus corona.
Menyadur Channel News Asia, negara ini mencatatkan adanya penyusutan ekonomi hingga 12,2 persen pada kuarta II 2020.
"Penyusutan 12,2 persen dalam PDB kuartal sejain ini merupakan rekor terbesar di Selandia Baru," ujar badan statistik nasional negara.
Angka 12,2 persen disebutkan masih jauh lebih baik dari yang diprediksi pemerintah pekan lalu yakni 16 persen.
Hasil yang lebih baik dari perkiraa awal pemerintah tersebut, menurut Menteri Keuangan Selandia Baru Grant Robertson, adalah karena kebijakan yang diterapkan Pemerintahan Perdana Menteri Ardern.
"Para ekonom memperkirakan kuartal September saat ini menunjukkan rekor lompatan kembali ke pertumbuhan ekonomi," beber Robertson.
Periode pelaporan mencakup April hingga Juni, bertepatan dengan penguncian ketat yang dimulai pada akhir Maret dan berangsur longgar pertengahan Mei.
Juru bicara Stats NZ Paul Pascoe mengatakan penutupan perbatasan Selandia Baru sejak 19 Maret juga berdampak pada merosottnya sejumlah sektor ekonomi.
"Industri seperti ritel, akomodasi dan restoran, serta transportasi mengalami penurunan produksi yang signifikan karena mereka yang paling terpengaruh langsung oleh perjalanan internasional dan lockdown nasional yang ketat," kata Pascoe.
Baca Juga: Survei: Warga Indonesia Pilih Kesehatan Ketimbang Ekonomi Saat Pandemi
Resesi terakhir yang dialami negara ini terjadi pada 2008-2009. Hingga tahun tiga bulan pertama tahun ini, Selandia Baru mencatat pertumbuhan kuartalan non-stop sejak 2010.
Kepala ekonom Kiwibank Jarrod Kerr menyebut skala penurusan kuartal Juni belum pernah terjadi sebelumnya. "Ini traumatis," katanya.
"Eskpor jasa terhalang dan turun 40 persen pada kuartal tersebut, konsumsi turun 12 persen, dan investasi terpangkas 20 persen," imbuhnya.
Berdasarkan laporan Worldometers, Kamis (17/9), Selandia Baru mencatatkan total 1.809 kasus infeksi virus corona dengan 25 kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Pemerintah Kebut Sertifikasi Dapur MBG, Janjikan Status PNS untuk Ribuan Ahli Gizi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
80% Minyak Dunia Lewat Sini: PDIP Minta Riau Jadikan Selat Malaka Pusat Pembangunan