Suara.com - Seorang politisi India yang beranggapan bahwa berendam di lumpur dan meniup sebuah keong dapat menangkal Covid-19, akhirnya dinyatakan positif terpapar virus tersebut.
Menyadur Gulf News, Kamis (17/9/2020) Sukhbir Jaunapuria dinyatakan positif tertular virus Covid-19 pada 14 September.
Sebelumnya Sukhbir pernah memposting video sedang duduk di genangan lumpur dan memegang cangkang keong yang ia anggap berguna untuk menangkal virus Covid-19.
Menurut laporan media lokal, pada hari Senin, dia adalah salah satu dari 24 Anggota Parlemen (MP) yang dinyatakan positif Covid-19.
Sebulan sebelum ia dinyatakan positif, anggota parlemen dari daerah pemilihan Tonk–Sawai Madhopur di Rajasthan mengunggah video di halaman Facebook-nya.
Dalam video tersebut, Jaunapuria terlihat sedang duduk di sebuah kubangan lumpur dengan memegang cangkang keong di tangannya.
Anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) India tersebut kemudian mengklaim bahwa meniup cangkang keong dan mandi di lumpur akan meningkatkan kapasitas paru-parunya dan berada dekat dengan Alam akan menyelamatkannya dari infeksi virus corona.
"Keluar, basahi hujan, duduk di tanah, bekerja di pertanian, meniup keong… dan makan 'desi'. Seseorang memperoleh kekebalan dari melakukan hal-hal ini," ujar Jaunapuria di video tersebut.
Ketika berita Jaunapuria dinyatakan positif Covid-19 menyebar secara online, banyak pengguna media sosial yang mengejeknya.
Baca Juga: 40 Tahun Hilang, Inggris Kembalikan 3 Patung yang Dicuri dari Kuil India
Salah satu warganet dengan akun @PremanandAlok menulis: "Terima kasih, Anggota Parlemen BJP dari Tonk-Sawai Madhopur, Sukhbir Singh Jaunapuria karena telah membuktikan bahwa kantung lumpur, meniup cangkang keong tidak meningkatkan kekebalan terhadap virus corona."
Meskipun apa yang dikatakan Jaunapuria menarik perhatian online, dia bukanlah politisi pertama yang memberikan saran yang tidak terbukti mencegah Covid-19.
Baru-baru ini, seorang menteri dari negara bagian Madhya Pradesh, India, Imarti Devi, mengatakan dia percaya bahwa dia kebal terhadap infeksi karena dia lahir dari kotoran sapi dan lumpur.
Pernyataan kontroversial itu dilontarkan saat Devi berupaya menepis desas-desus yang beredar, menyebut ia positif Covid-19.
"Saya lahir di lumpur dan kotoran sapi. Virus corona tidak bisa mendekati saya," ujar menteri perempuan dan pengembangan kekuatan negara itu.
Pada bulan Juli, Menteri Perhimpunan Arjun Ram Meghwal mempromosikan merek papad (kerupuk goreng tipis yang terbuat dari lentil) 'Bhabiji papad' yang dianggap mampu menangkal Covid-19.
Arjun mengklaim bahwa papad tersebut terbuat dari bahan-bahan yang membantu membangun antibodi terhadap Covid-19. Dia kemudian dinyatakan positif Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
CEK FAKTA: Rumah Roy Suryo Dijarah dan Dibakar Massa
-
Israel Bom Ibu Kota Qatar
-
Cerita SMA Negeri 4 Mataram Soal Chromebook Era Nadiem Makarim : Tak Ada Office-nya
-
Warga Makassar Gugat Polda Sulsel Rp800 Miliar
-
RUU Anti-Flexing Ahmad Dhani Disambut Skeptis Golkar: Cukup Diatur Fraksi, Tak Perlu UU
-
Jhon Sitorus Sindir Purbaya: Si Paling Tahu Keuangan Negara
-
Bahlil Kumpulkan Fraksi Golkar di DPR, Beri Arahan Khusus: Harus Peka Kondisi Masyarakat
-
Perusuh Memasuki Kediaman Presiden Nepal
-
Kenapa Publik Kini Bersimpati pada Sri Mulyani: Dianggap Karyawan Terbaik Didepak Bos?
-
DPR Soroti Efektivitas Dana Desa, Pertanyakan Jumlah Kades Dipenjara dan Biaya Politik Miliaran